Minggu, 28 Desember 2014

Translasi Mata Uang Asing


Periksalah data kinerja laporan keuangan sebagai berikut. Laporan tersebut diambil dari Rio Tinto, suatu perusahaan multi nasional terkemuka yang mulai bekerja metal dan produksi mineral. Perusahaan beroperasi di lebih dari 50 negara dan mempekerjakan lebih dari 106.000 orang.
Rio Tinto adalah pemegang saham atas kekayaan perusahaan, modal dan arus kas dipengaruhi oleh luasnya variasi mata uang di dunia, maka perusahaan harus menjual mata uang tersebut di negara-negara yang beroperasi. US dollar, merupakan mayoritas terbesar di mana perusahaan harus menjualnya. Biaya usaha dipengaruhi oleh mata uang suatu negara, perusahaan mencari dan menggunaknnya sesuai dengan nilai mata uang tersebut, di mana biaya-biaya jasa dan peralatan ditentukan oleh impor. Australian, dollar kanada dan euro adalah mata uang  yang paling utama yang berpengaruh terhadap biaya-biaya. Dalam tahun tertentu, fluktuasi mata uang memiliki dampak penting terhadap laporan keuangan Rio Tinto. Yang memperkuat dollar AS terhadap mata uang di mana biaya-biaya perusahaan sebagian ditentukan oleh efek positif yang mendasari penghasilan Rio tinto.
Kepekaan berikut memberikan efek yang diperkirakan atas dasar penghasilan yang mengira bahwa masing-masing nilai tukar mata uang asing. Hubungan antara komoditas dan mata uang yang kompleks dan pergerakan nilai mata uang dapat menyebabkan harga komoditas begitu juga sebaliknya. Di mana mata uang fungsional dari suatu operasi adalah suatu negara untuk produksi uang dengan corak ekonomi seperti dollar australia ada suatu derajat tingkat tertentu yang di alami dalam  perlindungan melawan terhadap siklus fluktuasi, dalam arti bahwa mata uang tujukan untuk menjadi lemah, mengurangi biaya-biaya dalam terminologi dolar AS, kapan harga komoditas rendah, dan sebaliknya.

Kepekaan nilai tukar mengutip di atas termasuk efek dari biaya usaha dan pergerakan dalam nilai tukar tetapi meniadakan efek cadangan mata uang asing asssets keuangan dan kewajiban. Mereka perlu  data tersebut oleh karena itu digunakan di laporan keuangan.
 Dengan peran dominan mata uang AS dalam Group’S afair, dolar AS adalah mata uang di mana hasil keuangan diperkenalkan kedua-duanya secara internal dan secara eksternal. Ini juga mata uang paling sesuai untuk meminjam dan pemilikan tunai surplus, walaupun sebagian dari surplus menguangkan mungkin juga mata uang lainnya yang disimpan, kebanyakan Australian dolar yang terkemuka, Dolar Kanada dan Euro itu. Tunai ini disimpan dalam operasional jangka pendek dan komitmen modal dan  Australian dollar, pembayaran dividen. Mengklasifikasikan laporan keuangan dalam dollar AS, salah satu secara langsung menggunakan dan menukar tingkat bunga mata uang. Hal ini menyangkut Group’S AS utang dolar dalam cabang yang dimiliki mata uang AS secara fungsional.
Bagaimanapun, hutang dolar AS dan kewajiban dan asset keuangan lain mencakup intragroup yang seimbang tidak disimpan dalam  mata uang secara fungsional yang relevan. Hal ini mengakibatkan suatu ekspose akuntansi ke keuntungan devisa dan kerugian kewajiban dan asset keuangan ditranslasi ke dalam fungsional mata uang yang meliputi kewajiban dan asset itu. Ini kerugian dan keuntungan devisa direkam dalam Group’S ikhtisar rugi laba kecuali kepada luas yang mereka dapat diambil ke hak kekayaan di bawah Group’S akuntansi kebijakan. kerugian dan Keuntungan dolar AS menjaring hutang dan pada intragroup menyeimbangkan penghasilan. kerugian dan Keuntungan devisa lain adalah tercakup di nafkah dasar.
Di bawah kondisi pasar normal, perusahaan tidak biasanya percaya bahwa mata uang aktip yang memagari transaksi akan menyediakan panjang memasukkan manfaat ke pemegang saham. Kelompok meninjau ulang secara regulernya cadangan dan ekspose hak untuk masuk ke pagar untuk memelihara stabilitas keuangan. Perlindungan mata uang mungkin  dianggap sesuai dengan keadaan komersil yang spesifik dan tunduk kepada batas tegas yang diletakkan menurun dengan Rio Tinto, secara khas memagari pengeluaran modal dan materi keuangan penting antara lain seperti dividen dan pajak. Ada  warisan mata uang maju kontrak pagar yang digunakan untuk yang beroperasi arus kas ekspose yang  diperoleh dengan Alcan dan Perusahaan tersebut.

Mata uang fungsional dari banyak operasi di dalam Rio Tinto Menggolongkan mata uang operasi lokal. Alcan aluminum Terdahulu dan oksid aluminium yang memproduksi operasi terutama semata menggunakan suatu dolar AS mata uang fungsional. Mata uang asing memperoleh kerugian yang timbul padatransalasi ke dolar AS aktiva bersih bukan AS operasi mata uang fungsional diambil ke hak kekayaan dan dengan efek dari 1 Januari 2004, yang direkam di suatu translasi mata uang. Suatu perlemahan dolar AS akan membuat suatu efek positif pada hak kekayaan. Mendekati translasi mempengaruhi pada Group’S aktiva bersih  sepuluh per sen pergerakan dari tahun mengakhiri nilai tukar sebagai berikut:

Paragrap dalam komentar terdahulu menyarankan berbagai cara pelaporan kinerja Alcan yang dilaporkan, yang mana perusahaan memilih untuk melaporkannya dalam dollar AS yang terpengaruh oleh mata uang asing. Paragraf pertama menunjukkan bahwa penjualan perusahaan dan biaya usaha dilibatkan dengan  perubahan nilai tukar. Khususnya, nafkah adalah memanfaatkan penguatan U.S itu. Dolar dalam hubungan dengan mata uang di mana biaya-biaya perusahaan sebagian ditentukan. Untuk memahami efek nilai tukar terpasang kedua-duanya biaya dan pendapatan, berasumsilah bahwa Rio Tinto sedang menjual aluminum produk, menghargai U.S. dolar, untuk suatu importir Italia. Italia adalah suatu anggot European Union2, Importir Italia harus menukar euros untuk dolar untuk mempengaruhi pembayaran. Asumsi lebih lanjut  bahwa nilai U.S dolar dengan tak diduga-duga runtuh hubungan kepada euro. Pembeli Italia memanfaatkan hal tersebut untuk menukar lebih sedikit euros untuk dolar dibanding jika tidak ada kasus, secara efektif menurunkan harga Rio Tinto’s produk. Jika euro tidak mengubah nilaimata uang tersebut dengan mata uang nasional lain, ini akan membuat produk Rio Tinto lebih murah relatif ke aluminum produk serupa menyediakan dari negara-negara lain. Hasilnya permintaan yang ditingkatkan untuk produk Rio Tinto di Italia dan EU negara-negara lain yang mengadopsi euro sebagai mata uang nasional mereka, dan karenanya, volume penjualan lebih besar dibanding mula-mula untuk mengantisipasi. Dengan Cara Yang Sama, suatu musim gugur tak diduga dalam nilai dolar sehubungan dengan euro akan membuat suatu dampak kurang baik pada biaya Rio Tinto masa depan, seperti pembelanjaan iklan direncanakan di Italia dan semua EU negara-negara tersebut di atas. Efek perubahan di mata uang asing menilai atas  suatu biaya firma yang akan datang dan jual ijon dikenal sebagai ekspose ekonomi dan perhatian kesatuan usaha utama mulai bekerja investasi dan perdagangan global. Strategi untuk memperkecil resiko kerugian yang timbul dari perubahan dalam harga mata uang asing tak terduga adalah pokok bahasan Bab 11.
Dalam mendiskusikan efek perubahan nilai tukar, perusahaan hati-hati untuk mencatat bahwa efek ini meniadakan cadangan laporan keuangan mata uang asing, pokok prinsip  bab ini. Efek ini berhubungan dengan suatu proses di mana tanggungjawan yang dipanggil di  mata uang asing ditranslasi ke laporan Rio Tinto U.S. dolar. Mata uang mempengaruhi penjualan Rio Tinto dan biaya usaha diakibatkan oleh translasi biaya operasi dan pendapatan dalam bentuk dollar Kanada untuk suatu U.S kehilangan nilai dolar. Suatu biaya dan Pendapatan dolar Kanada akan mentranslasi ke U.S yang lebih tinggi. Padanan dolar, hal-hal lain yang sisanya sama. Efek mata uang yang digambarkan dalam barang yang digambarkan, nafkah Sensitivites—Exchange pada keuangan assets/liabilas, dan Net asset’ sensitivities—exchange pada translasi, berturut-turut, terjadilah sebab Rio Tinto menyiapkan laporan keuangan tunggal yang memperkuat hasil dari semua cabangnya agar pembaca mampu membaca pandangan Rio tinto lebih global mengenai jumlah operasi, kedua-duanya domestik dan asing. Laporan yang dikonsolidasikan memerlukan laporan keuangan dinyatakan dalam mata uang asing ditranslasi untuk mata uang pelaporan yang menyangkut perusahaan induk itu.
Diskusi Rio tinto mengenai efek nilai tukar memunculkan dua pertanyaan awal. Pertama,  apakah terminologi mata uang perusahaan fungsional? Apakah mata uang dianggap fungsional? terminologi yang terkait pada awalnya digambarkan dalam tampilan 6-2 dan yang diterangkan dalam bagian yang berikut bab ini. Ke Dua, “ Apakah efek mata uang yang dilaporkan sebagai hasil proses translasi perihal tersebut?” Bukti-Bukti dicampur. Beberapa studi menyatakan bahwa mereka melakukan Not.3 Recent belajar menyatakan bahwa mereka melakukannya. Bartov dan Bodner, sebagai contoh, menyediakan bukti-bukti dari suatu hubungan antar[a mengubah mata uang, menilai dan mengembalikan bursa tetapi bukan untuk semua metode translasi yang dikerjakan oleh akuntan. Pinto pada awalnya melaporkan bahwa nilai-nilai tertinggal dan  membagi bersama penyesuaian translasi mata uang asing bermanfaat dalam tahun penggambaran kesimpulan ke tahun mengubah saban membagi bersama. Baru-baru ini, dia menemukan bahwa translasi mata uang penyesuaian, terukur dengan baik, menghargai relevan di dalam menyediakan suatu ukuran dari suatu firm’s nilai tukar exposure.
Eksekutip keuangan juga menyertakan arti penting kerugian dan keuntungan yang dihubungkan dengan translasi mata uang asing. Sedangkan, beberapa menyatakan akuntansi itu kerugian dan keuntungan yang dihasilkan oleh pengukuran akuntansi tidak punya dampak terhadap operasional mereka, yang lain menyatakan perhatian besar atas perubahan mereka menyebabkan di dalam nafkah perusahaan yang dilaporkan. Sejarah adalah penuh dengan kejadian manajemen yang membelanjakan sumber daya untuk memperkecil efek neraca traslasi memperoleh dan kerugian pada pencapaian dilaporkan. Pendapat berbeda sekalipun, semua setuju translasi mata uang asing itu dapat mempunyai arti penting dalam mempengaruhi penghasilan.
Apa yang merupakan implikasi diskusi di depan? Dengan baik menginterpretasikan pencapaian yang dilaporkan perusahaan multinasional, pembaca statemen harus memahami sifat alami devisa yang diperoleh dan kerugian, bagaimana angka-angka ini diperoleh, dan apa yang  mereka artikan. Untuk memudahkan pemahaman ini, kita mulai dengan suatu pengujian tentang mengapa terjemahan mata uang asing perlu.

6.1. ALASAN-ALASAN UNTUK MELAKUKAN TRANSLASI
Perusahaan dengan operasi luar negeri sangat penting untuk menyiapkan laporan keuangan yang kuat dan global agar para pembaca laporan mendapatkan pemahaman yang holistik atas operasi perusahaan. Untuk mencapai hal ini, laporan keuangan anak perusahaan luar negeri yang berdenominasi dalam mata uang asing disajikan ulang dengan dengan mata uang pelaporan induk perusahaan. Proses penyajian ulang informasi keuangan darin satu mata uang ke mata uang asing lainnya disebut translasi.
Kebanyakan masalah yang berkaitan dengan translasi mata uang berasal dari fakta bahwa nilai relatif mata uang asing jarang sekali ditetapkan. Kurs nilai tukar variabel, yang digabungkan dengan berbagi macam metode translasi yang dapat digunakan dengan perbedaan perlakuan atas keuntungan dan kerugian translasi, membuat perbandingan hasil keuangan suatu perusahaan dengan perusahaan lain, atau perbandingan hasil suatu perusahaan yang sama dari satu periode ke periode lain sulit dilakukan. Keadaan ini merupakan tantangan tersendiri bagi perusahaan multinasional yang menyediakan pengungkapan informasi hasil operasi dan posisi keuangan sebagaimana contoh Rio Tinto. Para analis keuangan menemukan bahwa interpretasi informasi tersebut cukup menantang dan kesulitan-kesulitan ini mempengaruhi evaluasi kinerja manajemen.
Alasan tambahan untuk translasi mata uang asing adalah untuk mencatat transaksi mata uang asing, mengukur resiko suatu perusahaan terhadap pengaruh perubahan mata uang, dan berkomunikasi dengan para pihak berkepentingan dari luar negeri. Seperti halnya dengan konsolidasi, transaksi dalam mata uang asing, seperti pembelian barang dagang dari cina oleh import kanada, harus ditranslasikan karena laporan keuangan tidak dapat disusun dari akun-akun yang dinyatakan dalam lebih dari satu mata uang. Sebagai contoh, bagaimana sebuah perusahaan menyusun harga pokok penjualan apabila pembelian dilakukan dalam denominasi renminbi Cina, Rubel Rusia, dan peso Argentina.
Untuk keperluan akuntansi, suatu aktiva dan kewajiban mata uang asing dikatakan menghadapi resiko mata uang jika suatu perubahan kurs nilai tukar mata uang menyebabkan mata uang induk perusahaan juga berubah. Pengukuran resiko ini akan berbeda-beda tergantung dari metode translasi yang dipilih untuk digunakan oleh perusahaan.
Akhirnya, skala investasi internasional yang meluas meningkatkan kebutuhan untuk menyampaikan informasi akuntansi tentang perusahaan yang berdomisili di satu negeri kepada para pengguna di negara lain. Kebutuhan ini timbul pada saat suatu perusahaan bermaksud untuk mencatatkan sahamnya di suatu bursa efek luar negeri, bermaksud untuk melakukan akuisisi atau usaha patungan dengan pihak asing, atau ingin mengkomunikasikan hasil operasi dan posisi keuangan kepada para pemegang saham asingnya. Banyak perusahaan Jepang melakukan translasi seluruh laporan keuangannya dari yen jepang menjadi dollar AS ketika melakukan pelaporan kepada pihak berkepentingan di Amerika. Praktik ini sering kali disebut sebagai translasi kemudahan dan akan dijelaskan lebih jauh lagi pada BAB 9.


6.2. LATAR BELAKANG DAN TERMINOLOGI
 Translasi tidak sama halnya dengan konversi, yang merupakan pertukaran dari satu mata uang ke mata uang lainnya secara fisik. Sedangkan translasi hanyalah perubahan satuan unit moneter, seperti halnya sebuah neraca yang dinyatakan dalam pound inggris disajikan ulang ke dalam nilai ekuivalen dollar AS. Tidak ada pertukaran fisik yang terjadi, dan tidak ada transaksi terkait yang terjadi seperti bila dilakukan konversi.
Saldo-saldo dalam mata uang asing ditranslasikan menjadi nilai ekuivalen mata uang domestik berdasarkan kurs nilai tukar valuta asing yaitu harga satu unit suatu mata uang yang dinyatakan dalam mata uang lainnya. Mata uang negara-negara dagang utama dibeli dan dijual dalam pasar global. Dengan dihubungkan lewat jaringan telekomunikasi yang canggih, para pelaku pasar mencakup bank dan perantara mata uang lainnya, kalangan usaha para individu, dan pedagang profesional. Dengan menyediakan tempat bagi para pembeli dan penjual mata uang, pasar mata uang asing memfasilitasi transfer pembayaran internasional (contoh: dari importir kepada eksportir) memungkinkan terjadinya pembelian atau penjualan internasional secara kredit (contoh, letter of credit suatu bank yang memungkinkan barang dikirimkanan kepada pembeli yang belum dikenal sebelum dilakukan pembayaran), dan menyediakan alat bagi para individu atau kalangan usaha untuk melindungi diri mereka dari resiko nilai mata uang yang tidak stabil. (BAB 11 memberikan penjelasan yang lebih utuh mengenai manajemen resiko nilai tukar).
Transaksi mata uang asing terjadi pada pasar spot, forward, dan swap. Mata uang yang dibeli atau dijual di pasar spot pada umumnya harus dikirimkan secepatnya, yaitu dalam waktu 2 hari kerja. Jadi, seorang turis Amerika yang hendak berangkat ke Paris dapat membeli dan segera menerima Euro dengan membayar kurs spot dollar. Kurs pasar spot dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk perbedaan tingkat inflasi antar negara, perbedaan suku bangsa nasional, dan ekspektasi terhadap arah nilai tukar di masa mendatang. Kurs nilai tukar pasar spot dapat dinyatakan langsung dan tidak langsung. Apabila dinyatakan langsung, kurs nilai tukar menunjukkan jumlah unit mata uang domestik yang diperlukan untuk memperoleh satu unit mata uang asing. Sebagai contoh, pada suatu hari harga dollar AS atas satu rupee India pada 15 Juli adalah INR1,000,000. Yang langsung nilai tukar pada itu menanggalilah adalah $. 020546. U.S  padanan dolar saldo kas mata uang India pada Januari 31 adalah $ 20,546, dihitung oleh translasi INR1,000,000 di salah satu cara berikut :

INR1,000,000 * $0.020546 = $20,546 or
INR1,000,000 , INR 48.6700 = $20,546

Transaksi pada pasar forward adalah perjanjian untuk melakukan pertukaran suatu mata uang dengan jumlah tertentu ke dalam mata uang asing pada satu tanggal di masa depan. Kuotasi pada pasar forward dinyatakan dengan diskonto atau premium dari kurs spot. Kita akan menggambarkan yang belakangan itu. Lebih Dari Itu, menyorotilah dan maju tingkat tarip mungkin sering memasukkan penawaran dan tanda kutip. Mengundang tanda kutip adalah apa yang penyalur devisa akan membayar kamu untuk mata uang asing mengutiplah tingkat tarip yang penyalur akan menjual kamu mata uang asing. Jika noda roubles (Orang Rusia) adalah yang dikutip pada $ 0.031584, pemain depan rouble 6 bulan ditawarkan pada $ 0.030807, pemain depan roubles  sedang menjual dengan potongan harga 9.8 persen dalam Amerika Serikat, menghitung sebagai berikut: Premium Kurs Forward= (kurs forward-kurs spot)/kurs spotX12/n. Dengan demikian, ($ 0.030807- $ 0.031584)/$0.031584* 12/3= - 0.098. Mempunyai euro dikutip secara tidak langsung, premi akan telah ditentukan [sebagai/ketika/sebab]: premium kurs forward= (kurs spot-kurs forward)/kurs spotx12/n, atau rouble ( 31.6615 - 32.4597)/32.4597* 12/3= - 0.098. kuotasi spot dan forward untuk kebanyakan data mata uang utama pada setiap hari kerja dapat ditemukan pada halaman bisnis kebanyakan surat kabar utama. Tampilan 6-1 memuat kuotasi forward untuk beberapa mata uang tertentu. Daftar yang lebih komprehensif dapat ditemukan drngan mengklik www.fxstreet.com.

Transaksi swap melibatkan pembelian spot dan penjualan forward atau penjualan spot atau pembelian forward atas suatu mata uang secara bersamaan. Investor asing memanfaatkan transaksi swap untuk mengambil keuntungan dari tingkat suku bunga yang lebih tinggi di suatu negara asing, sembari dari kesempatan yang sama melindungi diri terhadap pergerakan yang tidak menguntungkan dari kurs nilai tukar valuta asing. Sebagai contoh, seandainya tingkat suku bunga di amerika serikat lebih tinggi dari swiss maka investor swiss dapat membeli dollar pada pasar spot dan menginvestasikannya dalam surat berharga utang yang berdenominasi dolar dengan pengembalian yang lebih tinggi seperti surat treasuri AS 6 bulan. Namun demikian, dengan melakukan hal tersebut, investor swiss tersebut akan kehilangan keuntungan pengembaliannya jika dolar AS kehilangan nilai relatifnya terhadap franc swiss dalam periode 6 bulan tersebut untuk melindungi diri dari kemungkinan ini, para investor swiss secara bersamaan dapat menjual dolar yang mereka harapkan untuk diterima 6 bulan dengan menggunakan kurs forward yang terjamin. Transaksi swap semacam itu akan berjalan baik apabila perbedaan suku bunga antara AS dan Swiss lebih besar daripada diskonto kurs forward dollar (yaitu perbedaan antara kurs spot dan kurs forward 6 bulan dolar). Seiring berjalannya waktu, para pedagang mata uang akan menghilangkan perbedaan ini, sehingga menimbulkan paritas suku bunga. Tampilan 6-2 menggambarkan terminologi translasi mata uang asing yang digunakan di dalam bab ini.

Tampilan 6-2 Daftar Istilah Translasi Mata Uang Asing

 Atribut. Karakteristik kuantitatif suatu pos yang diukur untuk keperluan akuntansi. Sebagai contoh, biaya historis dan biaya penggantian merupakan atribut suatu aktiva.

Konversi. Pertukaran suatu mata uang ke dalam mata uang lain.

Kurs Kini. Nilai tukar yang berlaku pada tanggal laporan keuangan yang relevan.

 Diskoto. Ketika tingkat pertukaran yang berikutnya lebih rendah daripada tingkat yang berlaku sekarang.

 Posisi aktiva bersih yang berisiko. Kelebihan aktiva yang diukur dalam atau berdenominasi dalam mata uang asing dan ditranslasikan dengan menggunakan kur kni dari kewajiban yang diukur atau berdenominasi dalam mata uang asing dan ditranslasikan dengan menggunakan kurs kini.

Mata uang asing. Suatu mata uang selain mata uang yang digunakan oleh suatau negara; mata uang selain mata uang pelaporan yang digunakan oleh perusahaan.

Laporan keuangan dalam mata uang asing. Laporan keuangan yang menggunakan mata uang asing sebagai unit pengukuran.

Transaksi mata uang asing. Transaksi (yaitu penjualan atau pembelian barang atau jasa, atau utang pinjaman atau piutang usaha) dengan syarat-syarat yang dinyatakan dalam mata uang selain mata uang fungsional perusahaan.

 Translasi mata uang asing. Proses untuk menyatakan jumlah-jumlah yang berdenominasi atau diukur dalam suatu mata uang ke dalam mata uang yang lain dengan menggunakan kurs nilai tukar di antara dua mata uang tersebut.

Operasi luar negeri. Suatu operasi yang menghasilkan laporan keuangan yang dikombinasikan atau dikonsolidasikan atau diperhitungkan berdasarkan metode ekuitas dalam laporan keuangan perusahaan pelapor dan disusun dalam mata uang selain mata uang pelaporan perusahaan pelapor.

Kontrak petukaran forward. Suatu perjanjian untuk menukarkan mata uang dari negara yang berbeda dengan menggunakan kurs tertentu pada tanggal tertentu di masa depan.

Mata uang fungsional. Mata uang utama yang digunakan oleh suatu perusahaan dalam menjalankan kegiatan usaha, dan dalam menghasilkan atau menggunakan kasnya. Biasanya mata uang tersebut adalah mata uang negara di mana perusahaan itu berlokasi dan mata uang di mana buku catatan dibuat.

Kurs historis. Kurs nilai tukar mata asing yang digunakan pada saat suatu aktiva atau kewajiban dalam mata uang asing dibeli atau terjadi..

Mata uang lokal. Mata uang dari suatu negara tertentu yang digunakan; pelaporan mata uang dari suatu operasi luar negeri atau domestik.

Pos-pos moneter. Kewajiban untuk membayar atau hak-hak untuk menerima sejumlah unit mata uang dalam nilai yang tetap di masa depan.

Mata uang pelaporan. Mata uang di mana suatu perusahaan menyiapkan laporan keuangan nya.

Tanggal penyelesaian. Tanggal saat suatu utang dibayarkan atau suatu piutang tertagih.

Kurs spot. Nilai tukar untuk pertukaran mata uang dalam waktu yang segera.

Tanggal transaksi. Tanggal saat suatu transaksi (yaitu pembelian atau penjualan barang dagang atau jasa) dicatat dalam catatan akuntansi perusahaan pelapor.

Penyesuaian translasi. Penyesuaian translasi yang timbul dari proses translasi laporan keuangan dari mata uang fungsional suatu perusahaan menjadi mata uang pelaporannya.

Unit pengukuran. Mata uang yang digunakan untuk mengukur aktiva, kewajiban, pendapatan dan beban.

(Sumber: Diadaptasi dari pernyataan standar akuntansi keuangan (SFAS) No. 52, 1981)


6.3. PERMASALAHAN
 Jika kurs valuta asing relatif stabil, translasi mata uang tidak akan lebih sukar dari proses translasi satuan inci atau kaki menjadi nilai ekuivalennya dalam unit praktik. Namun demikian, kurs nilai tukar jarang sekali stabil. Mata uang negara-negara industri maju menemukan nilainya secara bebas dalam pasar mata uang. Sebagai contoh volatilitas kurs nilai tukar beberapa negara, amatilah data yang dikumpulkan oleh Federal Reserve Bank St. Louis pada www.research.stlouisfed.org/fred2.
Nilai tukar yang berfluktuasi secara khusus terjadi di Eropa timur, amerika latin dan beberapa negara bagian asia. Fluktuasi mata uang meningkatkan jumlah nilai tukar translasi yang dapat digunakan dalam proses translasi dan menimbulkan keuntungan dan kerugian mata uang asing. Pergerakan mata uang juga sangat berhubungan erat dengan tingkat inflasi lokal. Yang menjadi pokok bahasan dalam bab 7.

6.4. PENGARUH ALTERNATIF KURS TRANSLASI TERHADAP LAPORAN KEUANGAN
Ketiga nilai tukar berikut ini dapat digunakan ketika melakukan translasi saldo dalam mata uang asing menjadi mata uang domestik. Pertama, kurs kini adalah kurs nilai tukar pada saat tanggal laporan keuangan. Ke Dua, kurs historis adalah kurs nilai tukar umum pada saat suatu aktiva dalam mata uang asing pertama diperoleh atau suatu kewajiban mata uang asing yang pertama terjadi. Akhirnya, kurs rata-rata adalah rata-rata sederhana atau tertimbang dari kurs nilai tukar kini atau kurs nilai tukar historis. Karena kurs rata-rata hanyalah variasi tambahan dari kurs kini atau kurs historis, maka pembahasan berikut ini berpusat pada dua kurs tersebut.
Kemudian, apa pengaruh penggunaan kurs nilai tukar historis dibandingkan kurs nilai tukar kini terhadap laporan keuangan ketika digunakan sebagai koefisien translasi mata uang asing? Kurs nilai historis umumnya mempertahankan biaya awal ekuivalen dengan suatu pos dalam mata uang asing dalam laporan berdenominasi mata uang domestik. Seandainya suatu anak perusahaan asing dari sebuah induk perusahaan AS membeli suatu jenis persediaan dengan harga 1.000 unit mata uang asing (FC) ketika nilai tukar (tidak langsung) FC2= $2. Aktiva ini akan disajikan dalam laporan konsolidasi AS sebesar $500. Sekarang misalkan bahwa kurs nilai tukar berubah dari FC2=$1 menjadi FC4=$1 pada tanggal laporan keuangan berikutnya dan bahwa pos barang persediaan tadi masih ada di tangan perusahaan. Apakah nilai ekuivalen US dollar persediaan tersebut sekarang mendai $250?TIDAK. selama biaya awal sebesar FC1.000 diranslasikan dengan menggunakan kurs yang tercatat pada saat aktiva tersebut dibeli (kurs historis) nilai yang tersai dalm laporan keuangan AS sebesar $500 yaitu biaya historis yang dinyatakan dalam dolar AS. Penggunaan kurs nilai tukar historis melindungi laporan keuangan dari keuntungan dan kerugian translasi mata uang asing yaitu dari kenaikan atau penurunan dalam ekuivalen dolar saldo mata uang asing yang timbul dari fluktuasi kurs translasi antar periode pelaporan. Jadi, dalam contoh sebelumnya, mentranslasikan persediaan senilai FC1.000 berdasarkan kurs kini (FC4=$1) akan menghasilkan kerugian translasi sebesar $250 (FC1.0000:2-FC1.0000:4).
Di sini harus dibedakan antara keuntungan dan kerugian translasi dan keuntungan dan kerugian transaksi, di mana keduanya merupakan keuntungan dan kerugian akibat niai tukar. Transaksi mata uang asing terjadi pada saat suatu perusahaan membeli atau menjual barang, dengan pembayaran yang dibuat dalam mata uang asing atau ketika perusahaan meminjam atau meminjamkan mata uang asing. Translasi diperlukan untuk mempertahankan catatan akuntansi dalam mata uang perusahaan pelapor.
Dari dua jenis penyesuaian transaksi, yang pertama keuntungan dan kerugian atas transaksi yang terselesaikan, timbul ketika nilai tukar yang digunakan pada saat penyelesaian. Jadi , jika sebuah induk perusahaan AS meminjam sebesar FC1.000 pada saat kurs nilai tukar adalah FC2=$1 dan kemudian mengkonversikan jumlah yang diterima menjadi dolar, maka induk perusahaan AS itu akan menerima $500 dn mencatat kewajiban sebesar $500 dalam catatan akuntansinya. Jika kurs nilai tukar meningkat menjadi FC=$1 pada saat pinjaman tersebut dilunasi, maka perusahaan AS tersebut harus membayar sebesar $1.000 untuk melunasi utang sebesar FC1.000 perusahaan mengalami kerugian sebesar $500.
Jenis kedua penyesuaian transaksi adalah keuntungan dan kerugian dari transaksi yang belum terselesaikan timbul ketika laporan keuangan disusun sebelum suatu transaksi diselesaikan. Dalam contoh sebelumnya, misalkan dana sebesar FC1000 dipinjam selama tahun 1 dan dibayarkan kembali pada tahun ke 2 jika kurs nilai tukar pada tanggal laporan keuangan adalah FC1,5= $1, maka nilai dolar ekuivalen atas pinjaman sebesar $1.000 akan menjadi $667, sehingga menimbulkan kerugian nilai tukar sebesar $167. Namun demikian,hinga utang mata uang asing tersebut benar-benar dilunasi, kerugian nilai tukar belum direalisasi ini memiliki sifat yang sama dengan kerugian translasi karena berasal dari proses penyajian ulang.
Tampilam 6-3 denah pembedaan antara translasi dan transaksi keuntungan dan kerugian. Perbedaan di dalam nilai tukar pada hakekatnya di berbagai biji memberi alasan yang tepat berbagai jenis penyesuaian pertukaran.


Pada saat mempertimbangkan keuntungan dan kerugian nilai tukar penting untuk membedakan antara keuntungan dan kerugian dari transaksi dan translasi. Suatu transaksi yang direalisasi (atau sudah diselesaikan) menimbulkan keuntungan dan kerugian yang nyata. Secara umum para akuntan menyetujui bahwa keuntungan dan kerugian seperti itu harus tercermin secepatnya dalam laba. Sebaliknya, penyesuaian translasi (termasuk keuntungan dan kerugian atas transasksi yang belum terselesaikan) bersifat belum direalisasi atau masih di atas kertas. Perlakuan akuntansi yang cepat atas keuntungan dan kerugian jenis ini belum terlalu jelas.
Suatu pembaca laporan keuangan gabungan diberitahukan harus memahami tiga
 isu utama dihubungkan dengan nilai tukar yang berubah-ubah:
1.      kurs nilai tukar manakah yang harusnya digunakan untuk mentranslasikan saldo dalam mata uang asing ke dalam mata uang domestik?
2.      aktiva dan kewajiban dalam mata uang asing yang manakah yang beresiko terhadap perubahan nilai tukar?
3.      Bagaimana sebaiknya keuntungan dan kerugian translasi harus dicatat?
Isu-isu ini akan dibahas secara seimbang dalam bab ini.

6.5. Transaksi Mata Uang Asing
Ciri utama yang istimewa dari sebuah transaksi mata uang asing adalah penyelesaiannya dipengaruhi dalam suatu mata uang asing. Jadi, transaksi dalam mata uang asing terjadi pada saat suatu perusahaan membeli atau menjual barang dengan pembayaran yang dilakukan dalam suatu mata uanga asing atau ketika perusahan meminjam atau meminjamkan dalam mata uang asing. Sebagai contoh, sebuah perusahaan yang membeli persediaan yang berdenominasi dalam ryal arab saudi mengalami suatu kerugian nilai tukar seandainya riyal mengalami kenaikan nilai sebelum penyelesaian.
Suatu transaksi mata uang asing dapat berdenominasi dalam satu mata uang tetapi diukur dan dicatat dalam mata uang yang lain. Untuk memahami mengapa hal ini terjadi, pertimbangkanlah pertama-tama istilah mata uang fungsional. Mata uang fungsional sebuah perusahaan diartikan sebagai mata uang lingkungan ekonomi yang utama di mana perusahaan beroperasi dan menghasilkan arus kas. Jika suatu operasi anak perusahaan luar negeri relatif berdiri sendiri dan integrasi dalam negara asing (yaitu anak perusahaan yang menghasilkan produk untuk distribusi setempat) umunya akan menghasilkan dan mengeluarkan uang dalam mata uang lokal negara-negara tempat domisili. Dengan demikian mata uang lokal contohnya euro untuk anak perusahaan dari suatu perusahaan AS yang berada di Belgia adalah mata uang fungsionalnya. Jika suatu mata uang asing mempertahankan akun-akunya dalam mata uang selain mata uang fungsionalnya (akun-akun anak perusahaan AS di India dengan mata uang fungsional yang sebenarnya pound Inggris dan buka rupee India) mata uang fungsionalnya adalah mata uang pihak ke tiga (pounds). Jika sebuah perusahaan aaing hanyalah perluasan dari sebuah induk perusahaan AS (sebagai contoh operasi perakitan di Meksiko yang menerima komponen dari induk perusahaan AS dan mengirimkan produk terakit kembali ke Amerika Serikat), mata uang fungsionalnya adalah dolar AS.
Tampilan 6-4 mengidentifikasilah keadaan yang membenarkan penggunaan salah satu lokal atau mata uang induk dengan mata uang fungsional.

Tampilan  6-4 Functional Ukuran-Ukuran Mata Uang

Faktor ekonomi
Keadaan yang menguntungkan mata uang lokal sebagai mata uang yang fungsional
Keadaan yang menguntungkan mata uang induk sebagai mata uang yang fungsional
Arus Kas
Utamanya dalam mata uang lokal dan tidak mempengaruh arus kas induk perusahaan
Secara langsung mempengaruhi arus kas induk perusahaan dan dapat dikirimkan kepada induk perusahaan
Harga Jual
Umumnya tidak dipengaruhi oleh perubahan nilai tukar dan dipengaruhi utamanya oleh kompetisi pasar lokal
dipengaruhi oleh perubahan nilai tukar dan dipengaruhi utamanya oleh kompetisi pasar lokal
Harga Pasar
Umumnya di negara tuan rumah dan berdenominasi mata uang lokal
Umunya di negara tempat induk perusahaan dan berdenominasi dalam mata uang induk perusahaan
Beban-beban
Terjadi utamanya di lingkungan lokal
Utamanya berkaitan dengan faktor produksi yang diimpor dari induk perusahaan
Pembiayaan
Utamanya berdenominasi dalam mata uang lokal dan dilakukan oleh operasi lokal
Utamanya berasal dari induk perusahaan atau bergantung pada induk perusahaan untuk memenuhi kewajiban utang
Transaksi Antar Perusahaan
Tidak sering, tidak ekstensif
Sering dan ekstensif

Untuk menggambarkan perbedaan antara suatu transaksi yang sedang dilakukan di dalam mata uang tetapi yang terukur di dalam mata uang yang lain, berasumsilah bahwa suatu U.S. cabang di  Hong Kong membelilah persediaan barang dagang dari People’S Republik Negeri China yang dapat dibayar di renminbi. Subsidiary’S mata uang fungsional adalah U.S itu. dolar. Di dalam kejadian ini, cabang akan mengukur mata uang asing transaction—denominated itu di dalam renminbi—in U.S. dolar, mata uang di mana buku nya dijaga. Dari parent’s segi pandangan, subsidiary’s kewajiban dipanggil di renminbi tetapi yang terukur di dalam U.S. dolar, mata uang fungsionalnya, karena tujuan konsolidasi.
FAS No. 52, pernyataan standar akuntansi untuk mata uang asing yang wajib diterapkan di AS, mengharuskan perlakuan berikut ini untuk transaksi mata uang asing:
1.      Pada tanggal suatu transaksi diakui, setiap aktiva, kewajiban, pendapatan, beban, keuntungan atau kerugian, yang terjadi dari suatu transaksi harus diukur dan dicatat dalam mata uang fungsional perusahaan yang melakukan pencatatan dengan menggunakan kurs nilai tukar yang berlaku pada tanggal tersebut.
2.      Pada setiap tanggal neraca, saldo-saldo tercatat yang berdenominasi dalam suatu mata uang selain mata uang fungsional perusahaan yang melakukan pencatatan harus disesuaikan untuk mencerminkan kurs nilai tukar terkini.

Berdasarkan hal ini, penyesuaian kurs nilai tukar valuta asing (yaitu keuntungan atau kerugian atas transaksi yangtelah terjadi) perlu dibuat pada saat terjadi perubahan kurs nilai tukar diantara tanggal transaksi dan tanggal penyelesaian. Apabila laporan keuangan disusun sebelum tanggal penyelesaian transaksi, penyesuaian akuntansi (yaitu keuntungan atau kerugian dari transaksi yang belum diselesaikan) akan sama dengan perbedaan anatara jumlah awalnya dicatat dan jumlah yang disajikan dalam laporan keuangan.

FASB menolak pandangan yang menyatakan bahwa pembedaan perlu dibuat antara keuntungan dan kerugian dari transaksi yang sudah diselesaikan dan yang belum diselesaikan, karena pembedaan seperti itu tidak dapat diterapkan dalam praktik. Terdapat dua perlakuan akuntansi atas keuntungan dan kerugian transaksi yang dapat diterapkan.

 6.5.1. Perspektif Transaksi Tunggal
Berdasarkan perspektif transaksi tunggal, penyesuaian nilai tukar (baik yang sudah diselesaikan maupun yang belum diselesaikan) diperlakukan sebagai penyesuaian terhadap akun-akun transaksi yang awal berdasarkan premis bahwa suatau transaksi dan penyelsaiannya merupakan satu peristiwa tunggal. Contoh berikut ini menggambarkan perlakuan ini.
Pada tanggal 1 September 2011 sebuah perusahaan manufaktur AS menjual barang secara kredit kepada sebuah importir Swedia dengan harga 1 juta krona Swedia (SEK). Kurs nilai tukar dolar /krona adalah $0,12= SEK 1, piutang dalam krona itu memiliki masa pembayaran 90 hari dan perusahaan AS beroperasi menurut dasar tahun kalender. Krona mulai terdepresiasi sebelum piutang tersebut tertagih. Pada akhir bulan, kurs nilai tukar dolar/krona adalah $ 0.11= SEK 1, pada tanggal 1 Desember 2011 adalah adalah $ 0.09= SEK 1. (Transaksi ini diposkan di dalam tampilan 6-5.)




Berdasarkan tampilan di atas, hingga piutang tersebut tertagih, jumlah dolar awal yang dicatat baik untuk piutang dan penjualan dipandang sebagai suatu estimasi jumlah yang akan disesuaikan berikutnya untuk perubahan kurs nilai tukar dolar/krona. Depresiasi nilai krona lebih lanjut antara tanggal laporan keuangan (1 September) dan tanggal penyelesaian (1 Desember) akan memerlukan penyesuaian tambahan. Dalam Rio Tinto contoh pada permulaan bab ini , efek perubahan nilai tukar digambarkan di tampilan 6-5 akan berdampak pendapatan diperkuat.

6.5.2. Perspektif Dua Transaksi
Berdasarkan perspektif dua transaksi, penagihan piutang dalam krona dianggap sebagai peristiwa terpisah dari penjualan yang menyebabkan timbulnya piutang tersebut. Dalam contoh sebelumnya, penjualan ekspor dan piutang terkait akan dicatat sebesar kurs nilai tukar yang berlaku pada tanggal tersebut. Depresiasi nilai krona yang terjadi antara tanggal 1 September dan 1 Desember akan mengakibatkan kerugian nilai tukar (yaitu kerugian atas transaksi yang belum diselesaikan) dan pitang tanggal 1 Desember 2011 dengan kurs nilai tukar yang lebih rendah akan menghasilkan kerugian nilai tukar lebih lanjut (yaitu kerugian atas transaksi). Lihatlah tampilan 6-6.

Dengan maksud mencapai keseragaman, FAS No. 52 mengharuskan menggunakan metode dua transaksi untuk mencatat transaksi dalam mata uang asing. Keuntungan dan kerugian dari transaksi yang sudah selesai dan belum diselesaikan dimasukkan dalam penentuan laba. Pengecualian utama terhadap ketentuan ini terjadi apabila (1) penyesuaian nilai tukar berkaitan dengan transaksi antar perusahaan jangka panjang tertentu dan (2) transaksi tersebut dimaksudkan dan berfungsi efektif sebagai lindung nilai atas investasi (yaitu lindung nilai terhadap posisi aktiva/kewajiban operasi bersih luar negeri) dan komitmen mata uang asing. (istilah posisi aktiva dan kewajiban yang beresiko akan dijelaskan sebentar lagi).

6.6. TRANSLASI MATA UANG ASING
Perusahaan yang beroperasi secara internasional menggunakan berbagai metode untuk menyatakan aktiva, kewajiban, pendapatan, dan beban yang dinyatakan dalam mata uang asing menjadi dalam mata uang domestik. Metode transalsi ini dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis yaitu metode yang menggunakan kurs transaksi tunggal untuk menyajikan ulang saldo dalam mata uang asing ke dalam nilai ekuivalen dalam mata uang domestik, dan metode yang menggunakan berbagai macam kurs. Tampilan 6-7 menunjukkan ringkasan perlakuan pos-pos neraca tertentu berdasarkan metode translasi.

6.6.1. Metode Kurs Tunggal
Metode kurs tunggal, yang sudah lama popular di Eropa, menerapkan satu kurs nilai tukar, yaitu kurs terkini atau kurs penutupan, untuk seluruh aktiva dan kewajiban lancar. Pendapatan dan beban dalam mata uang asing umumnya ditranslasikan dengan menggunakan kurs nilai tukar yang berlaku pada saat pos-pos tersebut diakui.
Namun demikian, untuk memudahkan pos-pos ini umumnya ditranslasikan dengan menggunakan rata-rata tertimbang kur nilai tukar yang tepat untuk periode tersebut. Berdasarkan metode ini, laporan keuangan sebuah operasi asing (yang dipandang oleh induk perusahaan sebagai perusahaan otonomi) memiliki domisili pelaporannya sendiri: lingkungan mata uang lokal di mana perusahaan afiliasi asing melakukan usahanya.
Berdasarkan metode kurs kini, laporan konsolidasi tetap mempertahankan hubungan laporan keuangan perusahaan secara individu  pada awalnya (seperti rasio keuangan) pada saat seluruh pos-pos laporan keuangan dalam mata uang asing ditranslasikan dengan menggunakan satu kurs tunggal. Dengan kata lain, hasil konsolidasi mencerminkan persepktif mata uang setiap perusahaan yang hasilnya akan dikonsolidasikan, dan bukan perspektif mata uang tunggal induk perusahaan. Beberapa orang salah menerapkan metode ini dengan alasan bahwa penggunaan perspektif uang ganda menyalahi tujuan dasar laporan keuangan konsolidasi.
Untuk keperluan akuntansi, suatu aktiva atau kewajiban dalam mata uang asing dikatakan mengahadapi resiko mata uang asing jika nilai ekuivalen dalam mata uang induk perusahaan mengalami perubahan yang disebabkan oleh perubahan kurs nilai tukar yang digunakan untuk mentranslasikan aktiva atau kewajiban tersebut. Berdasarkan definisi ini, metode kurs kini mengasumsikan bahwa seluruh aktiva dalam mata uang lokal menghadapi resiko nilai tukar karena kurs nilai kini (versus histors) mengubah nilai seluruh aktiva kini luar negeri dalam ekuivalen mata uang induk perusahaan setiap kali terjadi perubahan nilai tukar. Hal ini jarang sekali sesuai dengan kenyataan ekonomi, karena nilai persediaan dan aktiva tetap umumnya didukung oleh inflasi lokal.
Petimbangkanlah contoh berikut ini. Seandainya sebuah perusahaan afiliasi luar negeri dari suatu perusahaan multinasional AAS (MNC) membeli sebidang lahan pada awal periode yang nilainya FC1.000.000. kurs nilai tukar (kurs historis) adalah FC1=$1. Jadi, biaya historis investasi dalam dolar adalah $1.000.000 (FC1.000.000xFC1). karena terjadi perubahan harga, nilai tanah meningkat menjadi FC1.500.000 (telah diakui berdasarkan GAAP AS) sementara kurs nilai tukar turun menjadi FC1,4=$1 pada akhir periode. Jika aktiva dalam mata uang asing ini hendak ditranslasikan ke dalam dolar AS dengan menggunakan kurs kini, nilai dolar awal sebesar $1.000.000 sekarang akan dicatat sebesar $714.286 (FC1.000.000xFC1,4) yang mengindikasikan adanya kerugian nilai tukar sebesar $285.714. Namun, kenaikan dalam nilai pasar wajar tanah mengindikasikan bahwa nilai kini dalam dolar AS sesungguhnya adalah $1.071.285 (FC1.500.000=FC1,4) hal ini menunjukkan bahwa nilai aktiva yang ditranslasikan menjadi tidak terlalu bermakna tanpa melakukan penyesuaian tingkat harga lokal terlebih dahulu. Juga, translasi biaya perolehan historis dengan menggunakan kurs nilai tukar yang ditentukan dalam pasar kini (contoh, FC1.000.000=FC1,4=$714.286) menghasilkan suatu nilai yang bukan biaya historis ($1.000.000) maupun nilai pasar kini ($1.071.285).
Akhirnya, dengan mentranslasikan seluruh saldo dalam mata uang asing dengan menggunakan kurs kini menghasilkan keuntungan atau kerugian translasi setiap kali terjadi perubahan kurs nilai tukar. Mencerminkan penyesuaian nilai tukar tersebut dalam laba periode kini dapat mendistorsikan pengukuran kinerja yang dilaporkan secara signifikan. Kebanyakan keuntungan dan kerugian ini kemungkinan tidak akan pernah direalisasi penuh, karena perubahan dalam kurs nilai tukar seringkali berbalik arah.

6.6.2. Metode Kurs Berganda
Metode kurs berganda menggabungkan kurs nilai tukar historis dan kurs nilai tukar kini dalam proses translasi.

6.6.2.1 Metode Kini-NonKini
Berdasarkan metode kini-nonkini, aktiva lancar dan kewajiban lancar anak perusahaan luar negeri ditranslasikan ke dalam mata uang pelaporan induk perusahaannya berdasarkan kurs kini. Aktiva dan kewajiban tidak lancar ditranslasikan berdasarkan kurs historis. Pos-pos laporan laba-rugi (kecuali beban depresiasi dan amortisasi) ditranslasikan sebesar kurs rata-rata yang berlaku dalam setiap bulan operasi atau berdasarkan rata-rata tertimbang selama keseluruhan periode pelaporan. Beban depresiasi dan amortisasi ditranslasikan sebesar kurs historis yang tercatat saat aktiva tersebut diperoleh.
Namun demikian, metode ini tidak mempertimbangkan unsur ekonomis. Menggunakan kurs akhir tahun untuk mentranslasikan aktiva lancar secara tidak langsung menunjukkan bahwa kas, piutang, danpersediaan lama dalam mata uang asing sama-sama menghadapi resiko nilai tukar. Hal ini tentu tidak tepat. Sebagai contoh, jika harga lokal persediaan dapat dinaikkan setelah terjadinya devaluasi, maka nilainya terlindungi resiko nilai tukar valuta asing. Sebaliknya, translasi utang jangka panjang berdasarkan kurs historis mengalihkan pengaruh mata uang yang berfluktuasi ke dalam tahun penyelesaian. Banyak pihak yang beranggapan bahwa hal ini tidak sesuai dengan kenyataan yang ada. Lagi pula, definisi lancar tidak lancar hanyalah merupakan metode klasifikasi dan bukan pembenaran konseptual atas penggunaan kurs nilai tukar dalam proses translasi.

6.6.2.2. Metode Moneter-Nonmoneter
Metode moneter-nonmoneter juga menggunakan skema klasifikasi neraca untuk menentukan kurs translasi yang tepat. Aktiva dan kewajiban moneter ditranslasikan berdasarkan kurs kini. Pos-pos nonmoneter-aktiva tetap, investasi jangka panjang dan persediaan investor ditranslasikan dengan menggunakan kurs historis. Pos-pos laporan laba rugi ditranslasikan dengan menggunakan prosedur yang sama dengan yang dijelaskan untuk konsep kini-nonkini.
Tidak seperti halnya metode kini-nonkini, metode ini melihat bahwa aktiva dan kewajiban menghadapi resiko mata uang asing. Akan pos-pos moneter akan diselesaikan dengan menggunakan uang tunai, penggunaan kurs kini untuk mentranslasikan pos-pos ini menghasilkan ekuivalen dalam mata uang domestik yang mencerminkan nilai realisasinya atau nilai penyelesaiannya. Akan tercermin pula perubahan atas nilai ekuivalen dalam mata uang domestik utang jangka panjang pada perode di mana utang tersebut terjadi, sehingga menghasilkan indikator mepngaruh nilai tukar valuta asing yang lebih tepat waktu.
Namun demikian, perlu diperhatikan bahwa, metode moneter-nonmoneter bergantung pada klasifikasi skema neraca untuk menentukan kurs translasi yang tepat. Hal ini dapat menghasilkan hasil yang kurang tepat. Sebagai contoh, metode ini mentranslasikan seluruh aktiva nonmoneter berdasarkan kurs historis, yang tidak cukup memadai untuk aktiva yang dinyatakan sebesar nilai pasar kini nya (seperti investasi dalam surat berharga dan persediaan dan aktiva tetap yang nilainya diturunkan menjadi sebesar nilai pasar). Mengalikan nilai pasar kini suatu aktiva non moneter dengan nkurs nilai tukar historis akan menghasilkan jumlah dalam nilai mata uang domestik yang bukan merupakan ekuivalen jumlah terkini dalam mata uang domestik ataupun biaya historisnya. Metode ini juga akan mendistorsikan marjin laba karena menandingkan penjualan berdasarkan harga dan kurs translasi kini dengan biaya penjualan yang diukur sebesar biaya perolehan kurs translasi historis.

6.6.2.3. Metode Temporal
Dengan menggunakan metode temporal, translasi mata uang merupakan proses konversi pengukuran atau penyajian ulang nilai tertentu. Metode ini tidak mengubah atribut suatu pos yang diukur, melainkan hanya mengubah unit pengukuran. Translasi saldo-saldo dalam mata uang asing menyebabkan pengukurab ulang denominasi pos-pos tersebut, tetapi bukan penilaian sesungguhnya. Berdasarkan GAAP AS, kas diukur berdasarkan jumlah yang dimiliki pada tanggal neraca. Piutang dan utang dinyatakan sebesar jumlah yang diperkirakan akan diterima atau akan dibayarkan pada saat jatuh temponya. Aktiva dan kewajiban lain-lain diukur sebesar harga uang yang terkait pada saat pos tersebut diakuisisi atau terjadi (harga historis). Namun demikian, beberapa pos diukur sebesar harga yang terjadi per tanggal laporan keuangan (harga kini), seperti persediaan berdasarkan aturan mana yang lebih rendah antara biaya perolehan atau harga pasar. Singkat kata, dimensi waktu berkaitan dengan nilai uang ini.
Berdasarkan metode temporal, pos-pos moneter seperti kas, piutang, dan utang ditranslasikan berdasarkan kurs kini. Pos-pos non-moneter ditranslasikan dengan kurs yang mempertahankan dasar pengukuran pada awalnya. Secara khusus, aktiva yang dinilai dalam laporan mata uang asing sebesar biaya historis ditranslasikan berdasarkan kurs historis. Mengapa demikian? Hal ini dikarenakan biaya historis dalam mata uang asing yang ditranslasikan dengan kurs nilai tukar historis menghasilkan biaya historis dalam mata uang domestik. Hal yang sama juga berlaku untuk pos-pos non-moneter yang dicatat di luar negeri berdasarkan nilai kini ditranslasikan dengan menggunakan kurs kini karena nilai kini dalam mata uang asing yang ditranslasikan dengan menggunakan kurs nilai tukar kini akan menghasilkan nilai kini dalam mata uang domestik. Pos-pos pendapatan dan beban ditranslasikan sebesar kurs yang terjadi pada saat transaksi terkait berlangsung, meskipun kurs rata-rata dapat digunakan apabila transaksi yang menyangkut pendapatan atau beban terjadi dalam jumlah yang sangat banyak.
Apabila pos-pos moneter di luar negeri dinilai dengan menggunakan biaya historis, prosedur translasi yang digunakan dalam metode temporal secara kasat mata sama dengan prosedur dalam metode moneter-nonmoneter. Dua metode translasi ini hanya berbeda jika dasar penilaian aktiva lainnya yang digunakan, seperti biaya penggantian, nilai pasar, atau arus kas terdiskonto.
Karena kemiripannya dengan metode moneter-nonmoneter, metode temporal memiliki keuntungan dan kerugian yang sama. Karena secara sengaja mengabaikan inflasi lokal, metode ini meiliki keterbatasan dengan metode translasi lain yang dibahas. (tentunya akuntansi biaya historis juga mengabaikan inflasi)
Keempat metode yang baru saja dibahas pada satu wajtu pernah digunakan di Amerika Serikat dan dapat ditemukan hingga hari ini di berbagai negara. Secara umum, metode ini menimbulkan hasil translasi mata uang asing yang cukup berbeda. Ketiga metode yang pertama (metode kurs kini, metode kurs kini-nonkini, metode moneter-nonmoneter) digunakan dalam mengidentifikasi aktiva dan kewajiban manakah yang beresiko atau dapat dilindungi dari resiko mata uang asing. Kemudian metodologi translasi diterapkan secara konsisten dengan memperhatikan perbedaan tersebut.
Metode kurs kini mengasumsikan bahwa seluruh operasi luar negeri mengahadpi resiko mata uang asing karena seluruh aktiva dan kewajiban ditranslasikan dengan menggunakan kurs nilai tukar akhir tahun. Metode kini-non kini mengasumsikan bahwa hanya aktiva dan kewajiban lancar yang sangat beresiko, sedangkan metode moneter-nonmoneter mengasumsikan bahwa aktiva dan kewajiban moneter beresiko. Sebaliknya metode temporal dirancang untuk mempertahankan dasar teori pengukuran akuntansi yang digunakan dalam menyusun laporan keuangan yang hendak ditranslasikan.

6.7. Pengaruh Laporan Keuangan
Tampilan 6-8 dan 6-9 menunjukkan pengaruh metode translasi utama yang baru saja dijelaskan terhadap laporan keuangan. Neraca sebuah anak perusahaan khayalan Meksiko dari suatu perusahaan multinasional yang berbasis di AS menunjukkan mata uang peso dalam kolom pertama tampilan 6-9 kolom kedua menunjukkan ekuivalen dolar AS terhadap saldo peso Meksiko pada saat kurs nilai tukar sebesar P1= $0,13. Seandainya nilai peso mengalami depresiasi menjadi P1= $0,11bebrapa hasil akuntansi yang berbeda dapat timbul.
 Berdasarkan metode kurs kini, perubahan kurs nilai tukar mempengaruhi nilai ekuivalen dolar total aktiva (TA) dan total kewajiban (TK) anak perusahaan Meksiko dalam periode kini. Karena nilai dolar dipengaruhi oleh perubahan dalam kurs kini, pos-pos tersebut dikatakan beresiko terhadap mata uang asing (dalam hal akuntansi). Dengan demikian, berdasarkan metode kurs kini, posisi aktiva bersih yang beresiko (TA>TK) menyebabkan suatu kerugian translasi jika peso Meksiko kehilangan nilainya dan suatu keuntungan translasi jika peso memperoleh kenaikan nilai. Posisi kewajiban bersih dalam peso yang beresiko (TA<TK) menghasilkan keuntungan translasi jika peso kehilangan nilaininya mengakibatkab kerugian translasi ika peso mengalami peningkatan nilai. Dalam contoh ini, translasi berdasarkan kurs kini menghasilkan kerugian translasi sebesar $300, karena nilai ekuivalen dolar atau posisi aktiva bersih anak perusahaan Meksiko setelah depresiasi Peso adalah sebesar $ 1,650 ( MXN15,000× $ 0.11), sedangkan nilai ekuivalen dolar sebelum depresiasi adalah sebesar $ 1,950 ( MXN15,000× $ 0.13).
 
Berdasarkan metode kini-nonkini, resiko akuntasni perusahaan AS tadi diukur berdasarkan posisi aktiva atau kewajiban lancar bersih dalam peso (Positif P9.000 dalam contoh di atas). Berdasarkan metode moneter-nonmoneter, resiko diukur berdasarkan posisi aktiva atau kewajiban moneter bersih dalam peso (negatif P12.000). resiko akuntansi berdasarkan prinsip temporal tergantung pada apakah persediaan atau aktiva nonmoneter lain dari anak perusahaan di Meksiko dinilai sebesar harga historis (sehingga tidak menghadapi resiko) atau menurut dasar penilaian lainnya (dalam contoh di atas sebesar P3.000)
Untuk meringkas pembahasan di atas, metode translasi yang berbeda dengan contoh di atas memberikan hasil akuntansi yang beragam, mulai dari kerugian $300 bila menggunakan metode kurs kini hingga keuntunan sebesar $240 bila menggunakan meteode moneter-nonmoneter. Perbedaan ini cukup besar mengingat seluruh hasilnya didasarkan pada fakta yang sama. Yang lebih penting lagi, laba terkait operasi yang dilaporkan sebelum translasi mata uang sangat mungkin akan berubah dilaporkan menjadi kerugian atau laba yang jauh lebih rendah setelah translasi (atau kebalikannya). Untuk melindungi diri terhadap pengaruh laporan keuangan yang disebabkan oleh perubahan mata uang, para manajer keuangan dapat melakukan manuver perlindungan nilai dan manajemen resiko mata uang asing secara lebih mendalam. Manajemen resiko mata uang akan dibahas lebih jauh di Bab 11.

6.8. MANA YANG TERBAIK?
Dengan menanyakan yang mana yang terbaik, apakah metode translasi tunggal adalah sesuai dengan semua keadaan di mana translasi terjadi dan untuk semua tujuan yang dilakukan translasi. Kami mejawab, tidak ada. Keadaan yang mendasari translasi devisa berbeda secara luas. Melakukan translasi akun-akun dari mata uang yang stabil ke dalam mata uang yang tidak stabil tidaklah  sama dengan melakukan translasi mata uang yang tidak stabil ke dalam mata uang yang stabil. Dengan demikian, hanya ada sedikit kesamaan antara translasi untuk transaksi jenis ekspor-impor dan transaksi yang melibatkan perusahaan afiliasi yang secara tetap didirikan atau anak perusahaan di negara lain yang menanamkan kembali laba lokalnya dan tidak bermaksud untuk mengirimkan kembali dana apapun kepada induk perusahaan dalam waktu dekat.
Kedua translasi dilakukan untuk tujuan yang berbeda. Melakukan translasi akun-akun suatu anak perusahaan luar negeri dalam rangka konsolidasi akun-akun dengan induk perusahaan tidak sama dengan melakukan translasi akun-akun suatu perusahaan yang independen dengan maksud untuk memenuhi kepentingan para pihak luar negeri.
Ada tiga pertanyaan yang harus diperhatikan:
1.      Apakah menggunakan lebih dari satu metode translasi diperbolehkan?
2.      Jika ya, metode manakah yang dapat digunakan dan dalam kondisi apakah metode tersebut harus diterapkan?
3.      Apakah terdapat situasi di mana translasi sama sekali tidak boleh dilakukan?

Terkait dengan pertanyaan pertama, jelas terlihat bahwa satu metode translasi saja tidak dapat memenuhi dengan sama translasi yang dilakukan berdasarkan kondisi yang berbeda dan untuk tujuan yang berbeda. Lebih dari satu metode translasi yang diperlukan.
Terkait dengan pertanyaan yang kedua, kami berpendapat bahwa terdapat tiga pendekatan translasi yang berbeda yang dapat diterima yaitu metode historis, metode kini, dan tidak dilakukan translasi sama sekali. Akun-akun keuangan entitas asing dapat ditranslasikan menurut sudut pandang iduk perusahaan atau sudut pandang lokal. Menurut sudut pandang induk perusahaan, operasi luar negeri merupakan perluasan dari operasi induk perusahaan dan dalam skala besar merupakan sumber arus kas mata uang domestik. Dengan demikian, objek translasi adalah untuk mengubah unit pengukuran laporan keuangan anak perusahaan luar negeri ke dalam mata uang domestikdan untuk membuat laporan keuangan anak perusahaan luar negeri sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang diterima secara umum di negara asal induk perusahaan. Kami berpendapat tujuan ini dapat dicapai terbaik melalui metode translasi yang menggunakan kurs nilai tukar historis. Kami lebih menyukai kurs temporal, karena secara umum mempertahankan prinsip akuntansi yang digunakan untuk mengukur aktiva dan kewajiban yang awalnya dinyatakan dlam unit mata uang asing. Karena laporan keuangan luar negerimenurut sudut pandang induk perusahaan pertama-tama disesuaikan untuk mencerminkan prinsip-prinsip akuntansi induk perusahaan (sebelum translasi), prinsip te,poral yang lebih tepat digunakan, karena mengubah pengukuran dalam mata uang asing ke dalam pengukuran dalam mata uang domestik tanpa mengubah dasar pengukuran. Metode translasi temporal dapat dengan mudah disesuaikan terhadap proses-proses yang membuat penyesuaian akuntansi selama translasi. Bila hal ini terjadi, penyesuaian perbedaan antara dua atau lebih kumpulan praktik dan konsep akuntansi dilakukan bersama dengan translasi jumlah mata uang. Sebagai contoh, persediaan atau kewajiban tertentu dapat dinyatakan ulang sesuai dengan praktik akuntansi yang berbeda dari awal yang digunakan. Prinsip temporal dapat mengakomodasi kerangka penilaian aktiva yang manapun, apakah biaya historis, biaya penggantian kini, atau nilai realisasi bersih.
Metode translasi kurs kini merupakan translasi (penyajian ulang) secara langsung dari satu jenis mata uang ke mata uang lainnya. Tidak terdapat perubahan dalam sifat akun-akun hanya berlaku bentuk ekspresinya saja yang diubah. Metode kurs kini lebih tepat digunakan apabila akun-akun anak perusahaan luar negeri ditranslasikan tetap mempertahankan mata uang lokal sebagai unit pengukuran yaitu jika entitas asing dipandang dari sudut pandang perusahaan lokal (sebagai kebalikan dari sudut pandang perusahaan induk). Translasi berdarakan kurs kini tidak mengubah segala bentuk hubungan awal (seperti rasio keuangan) dalam laporan keuangan mata uang asing, karena seluruh saldo akun hanya perlu dikalikan dengan suatu konstatnta. Pendekatan ini juga berguna jika akun-akun perusahaan independen ditranslasikan untuk keperluan pemegang saham luar negeri atau kelompok pengguna eksternal lainnya.
Penggunaan metode kurs kini yang kedua terjadi apabila akun-akun yang telah disesuaikan berdasarkan tingkat harga hendak ditranslasikan ke dalam mata uang yang lain. Jika penyesuaian tingkat harga yang andal dibuat terhadap sekelompok akun tertentu dan perubahan tingkat harga domestik untuk mata uang tercermin dengan baik dalam perubahan kurs valuta asing terkait, maka translasi kurs kini terhadap data yang telah disesuaikan dengan tingkat harga akan menghasilkan sesuatu yang dapat dibandingkan dengan translasi akun-akun biaya historis menurut metode translasi kurs historis. Topik ini akan dibahas di bab 7.
Apakah terdapat situasi di mana translasi sama sekali tidak boleh dilakukan? Kami berpendapat demikian. Tidak ada translasi yang memadai jika dilakukan antara mata uang yang sangat tidak stabil dan sangat stabil. Translasi dari satu mata uang itu ke yang lainnya tidak akan menghasilkan informasi yang bermakna meski menggunakan metode yang manapun. Kami berpendapat bahwa hal ini masuk akal. Jika suatu mata uang cukup tidak stabil sehingga membuat translasi akun tidak dapat dilakukan, konsolidasi laporan keuangan perusahaan independen dikeluarkan diterbitkan benar-benar untuk tujuan pemberian informasi bagi para penduduk di negara lain yang berada dalam tingkat perkembangan ekonomi yang dapat dibandingkan dan memiliki situasi mata uang nasional yang dapat dibandingkan. Akhirnya, laporan manajemen khusus yang tertentu tidak dapat ditranslasikan. Manajer internasional yang efektif harus mampu mengevaluasi situasi dan mengambil keputusan yang menyangkut lebih dari satu mata uang. Beberapa laporan internal perusahaan dapat terdiri dari beberapa kolom jumlah moneter yang berbeda, masing-masing dalam unit mata uang yang berbeda. Translasi tidak mungkin dilakukan untuk beberapa laporan lainnya (seperti kemungkinan akuisisi internasional) karena informasi kurs nilai tukar valuta asing historus tidak tersedia. Juga, beberapa jenis laporan hanya melakukan translasi terhadap pos-pos lancar atau nonmoneter dan membiarkan pos-pos yang lain tidak ditranslasikan.

6.9. KURS KINI YANG TEPAT
 Sejauh ini, istilah kurs nilai tukar yang digunakan dalam metode translasi mengacu pada historis atau kurs kini. Kurs rata-rata sering digunakan dalam laporan laba-rugi untuk pos-pos beban. Pilihan kurs nilai tukar yang paling tepat tidak terlalu jelas karena setiap mata uang dalam suatu waktu dipengaruhi oleh beberapa jenis kurs nilai tukar. Ada kurs beli dan kurs jual, kurs spot dan kurs forward, kurs resmi dan kurs pasar bebas, dan terdapat perbedaan nilai kurs yang terletak diantaranya. Kami yakin bahwa kurs translasi yang tepat sebisa mungkin harus mencerminkan kenyataan ekonomi dan usaha yang ada. Kurs pasar bebas yang digunakan untuk transaksi spot di negara di mana akun-akun ditranslasikan ke nilai asalnya adalah satu-satu kursbyang secara tepat mengukur nilai transaksi sekarang.
Beberapa negara menggunakan kurs nilai tukar yang berbeda untuk transaksi yang berbeda. Dalam situasi ini, harus dipilih beberapa kurs nilai tukar yang ada. Beberapa alternatif yang disarankan adalah kurs pembayaran deviden dan kurs pasar bebas dan impor atay ekspor. Penulis berkeyakinan bahwa kurs pasar bebas lebih disukai dengan satu pengecualian, apabila terdapat kontrol nilai tukar yang khusus (yaitu apabila beberapa jenis dana yang secara pasti telah dialokasikan untuk transaksi tertentu dengan kurs nilai tukar valuta asing khusus yang berlaku), kurs yang berlaku tersebut harus digunakan. Sebagai contoh, jika sebuah anak perusahaan AS di Amerika Latin telah memperoleh izin untuk melakukan impor beberapa barang tertentu di Amerika Serikat berdasarkan kurs yang menguntungkan dan telah memilahkan dana tertentu yang akan digunakan untuk impor, alokasi dana tersebut harus ditranslasikan ke dalam dolar berdasarkan kurs nilai tukar preferensi khusus tersebut. Kurs nilai tukar kini dalam pasar bebas pada akhir tahun selanjutnya harus diterapkan untuk saldo akun kas luar negeri. Prosedur ini mentranslasikan bagian akun kas dalam mata uang asing berdasarkan dua atau lebih kurs nilai tukar translasi yang berbeda. Hal ini normal dilakukan sepanjang sungguh-sungguh mencerminkan kenyataan ekonomi yang tepat.


 6.10. KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN TRANSLASI
Tampilan 6-8 menunjukkan empat penyesuaian translasi yang ditimbulkan dari penerapan berbagai metode translasi laporan keuangan dalam mata uang asing. Secara internasional, perlakuan akuntansi atas penyesuaian-penyesuaian tersebut juga berbeda seperti halnya prosedur translasi. Pendekatan-pendekatan atas penyesuaian translasi berkisar penangguhan hingga tidak ada penangguhan, dengan pendekatan hibrid yang terletak di antara keduanya.

6.10.1 PENANGGUHAN
Dikeluarkannya penyesuaian translasi dari laba periode sekarang umumnya dianjurkan karena penyesuaian ini hanyalah hasil dari proses penyajian ulang. Perubahan nilai ekuivalen mata uang domestik dari aktiva bersih anak perusahaan luar negeri tidak direalisasikan dan tidak berpengaruh terhadap arus kas mata uang lokal yang dihasilkan dari entitas asing. Oleh karena itu, akan cenderung menyesatkan jika memasukkan penyesuaian seperti itu ke dalam laba sekarang. Berdasarkan keadaan ini, penyesuaian translasi harus diakumulasikan secara terpisah sebagai bagian dari ekuitas konsolidasi. Parkinson menawarkan tambahan yang mendudkung dilakukannya penangguhan.
Dapat dikatakan bahwa keuntungan dan kerugian tersebut berkaitan erat dengan investasi jangka panjang bahkan mungkin suatu investasi permanen yang dilakukan oleh suatu induk perusahaan ke dalam anak perusahaan asing bahwa keuntungan dan kerugian tersebut tidak dapat direalisasikan hingga operasi luar negeri dihentikan dan semua aktiva bersih dibagikan kepada induk perusahaan bahwa pada atau sebelum waktu tersebut perubahan dalam kurs nilai tukar dapat berkebalikan yaitu bahwa tidak terdapat keuntungan atau kerugian yang akan pernah dapat direalisasikan. Juga dinyatakan bahwa hasil operasi yang dicatat dalam periode setalah revaluasi mata uang dan ditranslasikan menurut kurs nilai tukar kini pada waktu itu akan menunjukkan kenaikan atau penurunan kekayaan operasi luar negeri da dalam keadaan ini tidak diperlukan pencatatan keuntungan dan kerugian translasi satu waktu dalam laporan laba rugi bahwa pada kenyataannya pencatatan keuntungan dan kerugian tersebut dapat menyesatkan.

Penangguhan tersebut ditentang berdasarkan alasan bahwa kurs nilai tukar tidak dapat berbalik dengan sendirinya. Bahkan misalnya kurs dapat berbalik, penangguhan penyesuaian nilai tukar didasarkan pada prediksi kurs nilai tukar, suatu pekerjaan yang sangat sulit dilakukan. Beberapa pihak berpendapat bahwa penangguhan keuntungan dan kerugian translasi menutupi perilaku perubahan kurs nilai tukar, yaitu perubahan kurs merupakan fakta historis dan para pengguna laporan keuangan terlayani dengan baik jika pengaruh fluktuasi kurs nilai tukar diperhitungkan pada periode saat terjadinya. Sesuai dengan FAS No. 8 (par. 1999), “kurs nilai tukar berfluktuasi; akuntansi harusnya tidak memberikan kesan bahwa kurs nilai tukar tetap stabil.”

6.10.2. PENANGGUHAN DAN AMORTISASI
Beberapa pihak mendukung penangguhan keuntungan atau kerugian translasi dan melakukan amortisasi penyesuaian ini selama masa manfaat pos-pos neraca terkait. Sebagai contoh, misalkan akuisisi suatu aktiva tetap didanai dengan penerbitan surat utang. Dapat dikatakan bahwa pembayaran pokok dan bunga utang tersebut ditutupi oleh arus kas yang dihasilkan dari penggunaan aktiva tetap terkait. Di sini, keuntungan atau kerugian translasi yang terkait dengan utang akan ditangguhkan dan diamortisasi selama umur aktiva tetap terkait, yaitu dibebankan terhadap laba dengan cara yang sama dengan beban depresiasi. Alternatif lain adalah keuntungan atau kerugian translasi yang timbul dari utang dapat ditangguhkan dan diamortisasi selama sisa masa pinjaman sebagai penyesuaian terhadap beban bunga.
Pendekatan ini dapat dikritik menurut dasar teori dan praktik. Sebagai contoh, teori keuangan menyatakan bahwa keputusan anggaran modal atas investasi aktiva tetap merupakan hal terpisah dari keputusan mengenai bagaimana mendanainya. Menghubungkan kedua jenis keputusan tersebut lebih terlihat sebagai alat untuk melakukan perataan laba. Menyesuaikan beban bunga dapat dicurigai pula. Biaya peminjaman domestik tidak disesuaikan untuk mencerminkan perubahan dalam suku bunga pasar atau nilai wajar utang. Mengapa fluktuasi dalam nilai mata uang harus berpengaruh sedemikian besar?

6.10.3. Penangguhan Parsial
 Pilihan ketiga dalam akuntansi untuk keuntungan dan kerugian translasi adalah dengan mengakui kerugian segera mungkin setelah terjadi, tetap mengakui keuntungan hanya setelah direalisasikan. Meskipun tersengar konservatif, penangguhan keuntungan translasi semata-mata hanya karena merupakan keuntungan, tetap mengabaikan terjadinya perubahan kurs. Lagipula, melakukan penangguhan keuntungan translasi sementara mengakui kerugian translasi secara logika terlihat tidak konsisten. Pendekatan ininjga tidak memiliki kriteria eksplisit untuk menentukan kapan suatu keuntungan suatu translasi direalisasi. Juga, sejumlah pihak yang mendukung penangguhan keuntungan translasi juga tidak dapat menentukan berapa banyak yang harus ditangguhkan. Pada masa lalu, perusahaan mengurangkan keuntungan periode berjalan dengan kerugian pada masa lalu dan menangguhkan selisihnya. Hal ini menunjukkan bahwa keuntungan dan kerugian translasi bukanlah pos-pos dalam satu periode saja, dan sebaliknya akan terhapuskan dalam jangka panjang. Jika demikian, maka penangguhan akan menjadi suatu praktik yang dipertanyakan.

6.10.4. TIDAK DITANGGUHKAN
Pilihan terakhir adalah untuk mengakui keuntungan dan kerugian translasi dalam laporan laba tugi sesegera mungkin. Pilihan ini memandang penagguhan dalam bentuk apapun bersifat palsu dan cenderung menyesatkan. Kriteria penangguhan sering dikritik sebagai sesuatu yang tidak konsisten terhadap dirinya sendiri dan tidak mungkin dapat dilakukan. Namun demikian, memasukkan keuntungan dan kerugian translasi dalam laba sehingga dapat menghasilkan fluktuasi laba yang sangat signifikan apabila terjadi perubahan kurs nilai tukar. Lagi pula, memasukkan keuntungan dan kerugian di atas kertas tersebut ke dalam laba yang dialporkan akan menyesatkan para pembaca laporan keuangan, karena penyesuaian ini tidak selalu memberikan informasi yang sesuai dengan ekspektasi pengaruh ekonomi dari perubahan kurs nilai tukar terhadap arus kas sebuah perusahaan.

6.11. DI MANA KITA BERADA?
 Tujuan translasi memiliki pengaruh yang penting terhadap sifat penyesuaian translasi potensial apapun. Jika sudut pandang mata uang lokal yang digunakan (sudut pandang perusahaan lokal), masuknya penyesuaian translasi dalam laba berjalan tidak perlu dilakukan. Ingatlah bahwa sudut pandang perusahaan lokal mengharuskan metode translasi kurs kini dengan maksud untuk mempertahankan hubungan yang ada dalam laporan keuanagn dalam mata uang asing. Menurut pendapat kami, memasukkan keuntungan atau kerugian translasi dalam laba akan mendistorsikan hubungan keuangan yang asli dan dapat menyesatkan para pengguna informasi tersebut. Keuntungan atau kerugian translasi harus diperlakukan dari sudut pandang mata uang lokal sebagai penyesuaian terhadap ekuitas pemilik.
Jika pelaporan mata uang induk perusahaan merupakan unit pengukuran laporan keuangan yang ditranslasikan (sudut pandang induk perusahaan), sangat disarankan untuk mengakui keuntungan atau kerugian translasi dalam laba sesegera mungkin. Sudut pandang induk perusahaan melihat anak perusahaan luar negeri sebagai perluasan dari induk perusahaannya. Keuntungan dan kerugian translasi mencerminkan kenaikan atau penururnan ekuitas investasi asing dalam mata uang domestik dan harus diakui.

6.12. PERKEMBANGAN AKUNTANSI TRANSLASI
Praktik akuntansi translasi telah berkembang dari waktu ke waktu sebagai jawaban atas kompleksitas operasi multinasional yang meningkat dan perubahan sistem moneter internasional. Untuk memberikan beberapa sudut pandang sejarah terhadap status akuntansi translasi yang ada sekarang, berikut ini narasi singkat mengenai inisiatif pelaporan keuangan di Amerika Serikat yang mewakili pengalaman di negara-negara lain.

Sebelum 1965
Sebelum tahun 1965, praktek translasi kebanyakan perusahaan AS dipandu oleh Accounting Research Bulletin No. 4 (ARB No. 4), yang kemudian diterbitkan kembali sebagai Bab 12 dalam ARB No. 43. Pernyataan mendorong penggunaan metode kini-nonkini. Keuntungan atau kerugian transaksi langsung dimasukkan ke dalam laba. Keuntungan atau kerugian bersih disalinghapuskan selama periode berjalan. Kerugian translasi bersih diakui dalam laba tahun berjalan, sedangkan keuntungan translasi bersih diakui dalam akun penundaan neraca dan digunakan untuk menghapuskan kerugian translasi pada masa mendatang.

1965–1975
 Bab 12 ARB No. 43 memperbolehkan pengecualian tertentu atas metode kini-nonkini. Dalam keadaan tertentu, persediaan dapat ditranslasikan berdasarkan kurs historis. Utang jangka panjang yang timbul karena pembelian aktiva jangka panjang dapat ditranslasikan berdasarkan kurs kini apabila terjadi perubahan kurs nilai tukar yang besar dan dianggap tetap. Setiap perbedaan akuntansi yang disebabkan oleh penyajian ulang ulang utang diperlakukan sebagai bagaian dari biaya perolehan aktiva. Mentranslasikan seluruh utang dan piutang dalam mata uang asing berdasarkan kurs kini diperbolehkan setelah Accounting Principle Board Opinion No. 6 dikeularkan pada tahun 1965. Perubahan terhadap ARB No. 43 ini memeberikan pilihan translasi yang lain bai perusahaan.

 1975–1981
Untuk mengakhiri keanekaragaman perlakuan yang diperbolehkan menurut standar trnslasi sebelumnya, FASB mengeluarkan FAS No. 8 yang kontroversial pada tahun 1975. Pernyataan ini secara signifikan mengubah praktik di AS dan praktik sejumlah perusahaan asing yang menggunakan GAAP AS karena mengharuskan penggunaan metode translasi temporal. Isi yang sama pentingnya juga adalah penangguhan keuntungan dan kerugian translasi tidak diperbolehkan lagi. Keuntungan dan kerugian translasi dan transaksi mata uang harus diakui dalam laba selama periode perubahan kurs nilai tukar. Reaksi perusahaan terhadap FAS 8 beraneka ragam. Beberapa pihak mendukung dasar teori yang digunakan, sedangkan banyak yang lain mengecam karena distorsi yang dapat ditimbulkan dalam laba perusahaan yang dilaporkan. FAS No. 8 dikritik karena menyebabkan hasil akuntansi yang tidak sesuai dengan kenyataan ekonomi. Pengaruh FAS No. 8 terhadap laba perusahaan juga menimbulkan perhatian di kalangan eksekutif sejumlah perusahaan multinasional. Mereka menghkhawatirkan laba perusahaan yang dilaporkan akan terlihat lebih fluktuatif bila dibandingkan dengan laba perusahaan domestik dan dengan demikian akan menekan harga saham perusahaan.

 1981–Hingga Kini
Pada bulan Mei 1978, FASB mengundang komentar publik terhadap 12 pernyataan pertama yang dikeluarkannya. Kebanyakan dari 200 surat yang diterima menyinggung FAS No. 8. Yang mendorong agar FAS No. 8 tersebut diubah. Menanggapi ketidakpuasan publik tersebut, FASB mempertimbangkan kembali FAS No. 8 dan setelah melalui banyak pertemuan publik dan dua draft sementara menerbitkan Stantement of Financial Accounting Standards No. 52 pada tahun 1981.

6.13. ISI Standar No. 52
Tujuan translasi menurut FAS No. 52 berbeda secara substansial dari tujuan menurut FAS No. 8 menggunakan sudut pandang induk perusahaan dengan mengharuskan laporan keuangan dalam mata uang asing disajikan seakan-akan seluruh transaksi nya terajdi dalam mata uang dolar AS. Standar No. 52 mengakui bahwa baik sudut pandang induk perusahaan dan anak perusahaan merupakan kerangka dasar pelaporan yang sah. Oleh karenanya aturan translasinya dirancang untuk:
1.      Mencerminkan, di dalam laporan keuangan konsolidasi, hasil dan hubungan keuangan yang diukur dalam mata uang primer (utama) yang digunakan oleh setiap entitas konsolidasi melakukan kegiatan usahanya (mata uang fungsionalnya)
2.      Memberikan informasi yang secara umum sesuai dengan ekspektasi pengaruh ekonomi dari perubahan kurs nilai tukar terhadap arus kas dan ekuitas suatu perusahaan.
Tujuan ini didasarkan pada konsep mata uang fungsional. Ingatlah bahwa mata uang fungsional sebuah entitas merupakan mata uang lingkungan ekonomi utama di mana perusahaan beroperasi dan menghasilkan arus kas. Juga, penentuan mata uang fungsional menentukan pilihan metode translasi yang digunakan untuk keperluan konsoldasi dan perlakuan terhadap keuntungan dan kerugian kurs.

6.13.1.  Translasi Apabila Mata Uang Lokal Merupakan Mata Uang Fungsional
Jika mata uang fungsional merupakan mata uang asing yang digunakan dalam catatan entitas asing, laporan keuangannya ditranslasikan ke dalam dolar dengan menggunakan metode kurs kini. Keutnungan atau kerugian translasi yang timbul diungkapkan sebagai komponen terpisah dalam ekuitas konsolidasi. Hal ini mempertahankan rasio laporan keuangan jika dihitung dari laporan keuangan dalam mata uang lokal. Prosedur kurs kini yang digunakan adalah sebagai berikut:
1.      Seluruh aktiva dan kewajiban dalam mata uang asing ditranslasikan ke dalam dolar dengan menggunakan kurs nilai tukar per tanggal neraca akun modal ditranslasikan berdasarkan kurs historis
2.      Pendapatan dan beban ditranslasikan dengan menggunakan kurs nilai tukar pada tanggal transaksi, meskipun kurs rata-rata tertimbang dapat digunakan untuk kepraktisan.
3.      Keuntungan dan kerugian translasi tersebut dilaporkan sebagai komponen terpisah dalam ekuitas pemegang saham konsolidasi. Penyesuaian nilai tukar ini tidak akan masuk ke dalam laporan laba rugi hingga operasi luar negeri tersebut dijual atau nilai investasinya dianggap telah hilang secara permanen.

6.13.2. Translasi Apabila Dolar AS Merupakan Mata Uang Fungsional
Apabila dolar AS merupakan mata uang fungsional suatu entitas asing, maka laporan keuangan dalam mata uang asing diukur ulang ke dalam dolar dengan menggunakan metode temporal. Seluruh keuntungan dan kerugian translasi yang berasal dari proses translasi dimasukkan dalam penentuan laba periode berjalan. Secara khusus:
1.      Aktiva dan kewajiban moneter dan aktiva nonmoneter yang dinilai berdasarkan harga pasar terkini ditranslasikan dengan menggunakan kurs nilai tukar per tanggal laporan keuangan, pos nonmoneter lainnya dan akun modal ditranslasikan berdasarkan kurs historis
2.      Pendapatan dan beban ditranslasikan dengan menggunakan rata-rata kurs nilai tukar selama periode berjalan, kecuali untuk pos-pos yang terkait dengan pos-pos nonmoneter (seperi harga pokok penjualan dan beban depresiasi) yang ditranslasikan dengan menggunakan kurs historis.
3.      Keuntungan dan kerugian translasi tercermin dalam laba periode berjalan

6.13.3. Translasi Apabila Mata Uang Asing Merupakan Mata Uang fungsional
Suatu entitas asing dapat menggunakan sebuah mata uang asing dalam catatan akuntansinya, apabila mata uang fungsionalnya adalah mata uang asing lainnya. Dalam situasi ini, laporan keuangan pertama-tama disajikan ulang dari mata uang lokal ke dalam mata uang fungsionalnya (metode temporal) dan kemudian ditranslasikan ke dalam dolar AS dengan menggunakan metode kurs kini.
Tampilan 6-10 menunjukkan ilustrasi grafis prosedur translasi yang dijelaskan pada bagian ini menunjukkan mekanisme translasi mata uang asing.
Pengecualian atas metode kurs kini adalah untuk anak perusahaan yang berlokasi di tempat-tempat yang memiliki tingkat inflais kumulatif selama tiga tahun berturut-turut sebelumnya yang melebihi 100 persen. Dalam kondisi hiperinflasi seperti itu nilai dolar (mata uang yang lebih kuat) dianggap sebagai mata uang fungsional, sehingga menggunakan metode translasi temporal.
Jika suatu entitas memiliki lebih ari satu operasi yang terpisah dan dapat dipisahkan (seperti cabang atau divisi) setiap operasi dapat dianggap sebagaientitas terpisah dengan mata uang fungsionalnya sendiri. Jadi, sebuah induk perusahaan AS dapat memiliki operasi manufaktur yang berdiri sendiri di Meksiko yang dimaksudkan untuk melayani pasar Amerika Latin dan unit penjualan terpisah untuk produk yang diekspor oleh induk perusahaan. Berdasarkan keadaan ini, laporan keuangan operasi manufaktur akan ditranslasikan ke dalam dolar dengan menggunakan metode kurs kini. Laporan keuangan unit penjualan dalam mata uang peso akan disajikan ulang dalam dolar dengan menggunakan metode temporal.


Sekali mata uang fungsional untuk sebuah entitas asing telah ditetapkan FAS No. 52 mengharuskan mata uag tersebut digunakan secara konsisten, kecuali jika terjadi perubahan dalam keadaan ekonomi yang secara jelas mengindikasikan bahwa mata uang fungsional telah berubah. Jika perusahaan pelapor dapat menjelaskan perubahan tersebut sesuai dengan Accounting Principles Board Opinion No.20 “Accounting Changes” maka perubahan akuntansi tidak perlu dihitung secara retroaktif.

 6.14. PERDEBATAN
FAS NO. 52 dirancang untuk menenangkan kritik yang banyak terhadap FAS NO. 8.bukti empiris terbaru juga menunjukan dukungan tehadap FAS 52. Isu baru menimbulkan kontroversi yang baru, dan bagian berikut ini membahas beberapa di antaranya.

6.14.1. SUDUT PANDANG PELAPORAN
Ketika menggunakan istilah mata uang fungsional, FAS NO,52 mengakomodasikan baik sudut pandang pelaporan lokal maupun induk perusahaan dalam laporan keuangan konsolidasi. Timbullah beberapa pertanyaan. Pertama, apakah pembaca laporan keuangan di layani dengan lebih baik melalui pembangunan dua sudut pandang pelaporan yang berbeda dan dengan demikian dua kerangka mata uang yang berbeda dalam satu set laporan keuangan konsolidasi? Apakah terdapat perbedaan dalam substansi antara penyesuaian translasi yang berasal dari metode temporal dengan  penyesuaian translasi yang berasal dari metode kurs kini?jika tidak,apa terdapat manpaat dari melakukan pengungkapan atas beberapa penyesuaian translasi dalam laba dan beberapa dalam ekuitas pemegam saham?apakah konsep unit pengukuran tunggal dalam FAS NO. 8 (mata uang pelaporan induk perusahaan) tidak terlalu jelek dibandingkan dengan yang lain? Haruskah kita menghentikan proses translasi laporan keuangan dalam mata uang asing seketika? Dengan melakukan hal ini, maka dapat dihindari banyak kerugian yang terkait dengan metode translasi kini ,termasuk masalah penggabungan lebih dari satu sudut pandang dalam hasil tranlasi.
Juga disebutkan bahwa FAS NO. 52 tidak konsisten dengan teori konsolidasi, yang bermaksud untuk menunjukan laporan induk perusahaan dan anak-anak perusahannya seakan-akan kelompok usaha tersebut beroperasi sebagai satu perusahaan tunggal. Namun, anak perusahaan dengan mata uang fungsionl adalah mata uang lokal relatif  independen dari induk perusahaan. Jika perusahaan multinatinasional tidak beroperasi sebagai satu perusahaan tunggal, lalu mengapa kita mengonsolidasikan bagian-bagian usaha yang independen?

6.14.2. Apa yang terjadi dengan biaya historis?
Sebagaimana disebut sebelumnya pada bab ini, melakukan translasi suatu saldo yang diukur berdasarkan biaya historis dengan kurs nilai tukar kini akan menghasilkan jumlah dolar AS yang bukan biaya historis pos tersebut ataupun akuivalnen nilai terkiniya. Jumlah ditranslasikan tersebut bertentangan dengan deskripsi teori. Biaya historis merupakan dasar GAAP AS dan kebanyakan aktiva luar negri dari kebanyakan perusahaan multinasional memiliki pengukuran biaya historis. Namun metode kurs kini merupakan metode yang di gunakan dalam translasi apabila mata uang lokal dianggap sebagai mata uang fungsional. Bahkan jika para pengguna laporan keuangan masih dapat memahami esensi jumlah-jumlah konsolidasi, masih saja timbul ketidaksinambungan teori.

6.14.3. Konsep Laba
Berdasarkan FAS 52, penyesuaian yang timbul dari translasi laporan keuanga dalam mata uang asing dan dari translasi beberapa transaksi langsung dilaporkan dalam ekuitas pemegang saham, sehingga tidak melalui laporan laba rugi. Tujuan perlakuan kelihatannya adalah agar para pembaca laporan keuangan mendapatkan angka laba yang lebih akurat dan tidak terlalu membingungkan. Namun demikian beberapa pihak tidak menyukai gagasan untuk mengubur penesuaian translasi yang sebelumnya harus diungkapkan. Mereka memilik ketakutan kalau-kalau para pembaca mengalami kebingungan yang disebabkan pengaruh fluktuasi kurs nilai tukar terhadap kekayaan perusahaan.

6.14.4. Laba Terkola
FAS No.52 memberikan kesempatan untuk mengelola laba. Perhatikan pilihan mata uang fungsional. Pengamatan terhadap kriteria mata uang fungsional yang ditunjukan dalam tampilan 6-5 memperlihatkan bahwa pilihan mata uang fungsional tidak dilakukan langsung begitu saja. Operasi anak perusahaan asing dapat saja memenuhi kriteria sebaliknya. Sebagai contoh, suatu anak perusahaan asing mungkin memiliki beban yang terjadi dalam mata uang lokal dan melakukan penjualan utamanya dilakukan lokal dengan denominasi dalam mata uang lokal. Keadaan ini akan cenderung menetapkan mata uang lokal sebagai mata uang fungsional. Namun, operasi yang sama mungkin didanai seluruhnya oleh induk perusahaan di mana terdapat arus kas yang di bayarkan kembali kepada induk perusahaan. Oleh karenanya, mata uang induk perusahaan dapat ditetapkan sebagai mata uang fungsional. Hasil yang mungkin berbeda dalam penentuan mata uang fungsional mungkin menjadi salah satu alasan mengapa Exxon mobil Oil memilih mata uang lokal sebagai mata uang fungsional untuk kebanyakan operasi asingnya, sementara Chevron- Texaco dan Unocal memilih dolar. Apabila terjadi pertentangan antara kriteria penentuan, dan pilihan yang diambil menentukan hasil pelaporan secara signifikan, maka terdapat kesempatan untuk melakukan menejemen laba.
                Penelitian hingga hari ini masih belum dapat menyimpulkan dapat, apakah para manajer memanipulasi laba (dan jumlah dalam laporan keuangan lainnya) melalui pilihan mata uang fungsional? Beberapa bukti manajemen laba terlihat apa bila mengamati kapan perusahaan memilih untuk menerapkan FAS No.52 (terdapat tiga pilihan:1981, 1982, atau 1983).bukti menunjukan bahwa perusahaan memilih tanggal penerapan, sebagian didasarkan pada saat kapan pengaruh terhadap laba terlihat paling menguntungkan. Motif seperti itu mengurangi kredibilitas laporan keuangan konsolidasi perusahaan multinasional.

6.15. TRANSLASI MATA UANG ASING DAN INFLASI
Suatu hubungan terbalik antara tingkat inflasi suatu negara dan nilai eksternal mata uangnya telah ditunjukkan secara empiris. Alhasil, penggunaan kurs kini untuk mentranslasikan biaya perolehan aktiva nonmoneter yang beralokasi di lingkungan berinflasi pada akhirnya akan menimbulkan nilai ekuivalen dalam mata uang domestik yang jauh lebih rendah daripada dasar pengukuran awalnya. Pada saat yang bersamaan, laba yang ditranslasikan akan jauh lebih besar sehubungan dengan beban depresiasi yang juga lebih rendah. Hasil translasi seperti itu dengan mudah dapat lebih menyesatkan pembaca ketimbang memberikan informasi kepada pembaca. Penilaian dolar yang lebih rendah biasanya merendahkan kekuatan laba aktual dari aktiva luar negeri dapat menciptakan harapan yang palsu atau keuntungan masa depan.
FASB menolak penyesuaian inflasi sebelum proses translasi, karena yakin bahwa penyesuaian tersebut tidak konsisten dengan kerangka dasar penilaian biaya historis yang digunakan dalam laporankeuanagn dasar di AS. Sebagai solusi FAS No. 52  mewajibkan penggunaan dolar AS sebagai mata uang fungsional untuk operasi luar negeri yang berdomisili di lingkungan dengan hiperinflasi (yaitu negara-negara dengan tingkat inflasi kumulatif di atas 100 persen selama periode tiga tahun). Prosedur ini akan mempertahankan nilai konstan ekuivalen dolar aktiva dalam mata uang asing, karena aktiva tersebut akan ditranslasikan menurut kurs historis (dengan metode temporal). Metode ini memiliki keterbatasan. Pertama, transalasi berdasarkan kurs historis akan bermakna hanyajika perbedaan tingkat inflasi antara negara tuan rumah anak perusahaan dan negara induk perusahaan berhubungan negatif sempurna dengan kurs nilai tukar. Jika tidak, nilai ekuivalen dolar aktiva dalam mata uang asing, dalam lingkungan berinflasi akan menyesatkan. Jika tingkat inflasi di perekonomian dengan hiperinflasi turun di bawah 100 persen selama periode tiga tahundi masa mendatang, perubahan ke dalam metode kurs kini (karena mata uang lokal akan menjadi mata uang fungsional) akan menimbulkan penyesuaian translasi yang signifikan terhadap ekuitas konsolidasi, karena kurs nilai tukar dapat berubah secara signifikan selama masa sementara tersebut. Berdasarkan keadaan ini, pembebanan kerugian translasi atas aktiva tetap tetap dalam mata uang asing terhadap ekuitas pemegang saham akan menimbulkan pengaruh yang signifikan terhadap rasio keuangan yang memiliki penyebut berupa ekuitas pemegang saham. Masalah translasi mata uang asing tidak dapat dipisahkan dari masalah akuntansi untuk inflasi asing yang akan dibahas secara lebih luas pada bab berikutnya.

6.16. TRANSLASI MATA UANG ASING DI NEGARA LAIN
Kita sekarang akan melihat secara singkat translasi mata uang asing di bagian lain di dunia. FAS No. 52 menjadi dasar standar yang sama di tempat lain. Institut akuntan bersertifikat di Kanada (the canadian institute of chartered accountants-CICA), badan standar akuntansi di Inggris dan badan standar akuntansi internasional seluruhnya berpartisipasi dalam penyusunan FAS no. 52 tersebut. Tidaklah mengejutkan apabila standar yang dikeluarkan oleh masing-masing badan secara umum mirip (kompatibel) dengan FAS No. 52 itu.
Perbedaan utama antara standar di Kanada (CICA 1650) dan FAS No. 52 menyangkut utang jangka panjang dalam mata uang asing. Di Kanada, keuntungan dan kerugian dari translasi ditangguhkan dan diamortisasi di Amerika Serikat. Keuntungan dan kerugian tersebut diakui dalam laba sesegera mungkin. Kanada telah menertibkan draf sementara kedua yang mengusulkan penghapusan pendekatan penangguhan dan amortisasi tersebut.
Perbedaan utama antara standar di Inggris dan di AS berkaitan dengan anak perusahaan yang berdiri sendiri di negara-negara yang menagalami hiperinflasi. Di inggris, laporan keuangan pertama-tama harus disesuaikan terhadap tingkat harga kini dan kemudian ditranslasikan dengan menggunakan kurs kini di Amerika Serikat metode temporal yang digunakan.
Akhirnya, terdapat perbedaan penting antara IAS 21 (yang direvisi) dan FAS N0. 52 Berdasarkan IAS 21 laporan keuangan anak perusahaan yang berada dalam lingkungan berinflasi tinggi harus disesuaikan untuk mencerminkan perubahan tingkat harga umum sebelum dilakukan translasi, suatu perlakuan yang mirip dengan ketentuan menurut standar inggris.
Australia dan selandia baru menerbitkan standar pada tahun 1988. Bila dibandingkan dengan FAS No. 52, standar australia mengharuskan penilaian kembali aktiva tidak lancar nonmoneter untuk anak perusahaan di negara-negara berinflasi tinggi sebelum dilakukan translasi. Standar di Selandia baru juga mengharuskan metode translasi moneter-nonmoneter untuk anak perusahaan yang operasinya terintegrasi dengan induk perusahaannya. Karena metode ini menimbulkan hasil yang sangat mirip dengan metode temporal, tidak terdapat perbedaan praktik yang besar bila dibandingkan dengan FAS No. 52.

Catatan tambahan 6-1
 Terjemahan dan Remeasurement Di Bawah FAS Tidak (Ada). 52 Memperlihatkanlah 6-11 banyak hadiah komparatip neraca mata uang asing pada Desember 31, 2010 dan 2011, dan suatu statemen pendapatan untuk tahun mengakhiri Desember 31, 2011, untuk/karena CM Korporasi, suatu whollyowned cabang asing dari suatu U.S. perusahaan. Statemen menyesuaikan diri dengan U.S. biasanya prinsip-prinsip akunting yang diterima [sebelum/di depan] terjemahan ke U.S. dolar.

 Modal saham dikeluarkan dan aktiva tetap yang diperoleh manakala nilai tukar adalah FC1= $. 17. Inventaris pada Januari 1, 2011, diperoleh sepanjang triwulan;perempat keempat 2010. Pembelian ( FC6,250), penjualan, biaya lain-lain, dan dividen ( FC690) yang terjadi datar selama 2011. Menahan nafkah di (dalam) U.S. dolar pada Desember 31, 2010, di bawah metoda sementara adalah $ 316. Pertukaran tingkat tarip untuk penanggalan 2011 sebagai berikut:
January 1, 2011 FC1 = $.23
December 31, 2011 FC1 = $.18
Average during 2011 FC1 = $.22
Average during fourth quarter, 2011 FC1 = $.23
Average during fourth quarter, 2011 FC1 = $.19
Meteode Kurs Kini
Penyesuaian terjemahan di bawah tingkat tarip [yang] sekarang metoda bangun kapan saja ( 1) mata uang asing [yang] akhir tahun menyeimbangkanlah diterjemahkan pada suatu tingkat tarip [yang] sekarang bahwa berbeda dengan [yang] digunakan untuk itu menterjemahkan berakhir keseimbangan periode [yang] sebelumnya, dan ( 2) asing laporan keuangan mata uang diterjemahkan pada suatu tingkat tarip sekarang yang berbeda dengan menukar tingkat tarip menggunakan sepanjang periode. Terjemahan penyesuaian dihitung oleh ( 1) perkalian permulaan saldo/timbangan aktiva bersih mata uang asing oleh perubahan dalam tingkat tarip sekarang sepanjang periode. dan ( 2) perkalian peningkatan atau penurunan aktiva bersih sepanjang periode oleh perbedaan antar[a] rata-rata nilai tukar dan endof- nilai tukar periode. Memperlihatkanlah 6-12 melukiskan bagaimana FAS Tidak (Ada). 52 proses terjemahan menerapkan ke figur ini.
Seperti dapat dilihat, prosedur terjemahan di bawah metoda tingkat tarip sekarang secara langsung. Bagaimanapun, asal usul (menyangkut) permulaan penyesuaian terjemahan kumulatif pantas beberapa penjelasan. Berasumsilah bahwa penanggalan 2011 adalah dulu tahun di mana metoda tingkat tarip sekarang diadopsi ( e.g., metoda terjemahan sebelumnya adalah metoda [yang] sementara, [seperti;sebagai;ketika] U.S. dolar dipertimbangkan [yang] fungsional [sebelum/di depan] 2011). Di bawah skenario ini, suatu sekali penyesuaian terjemahan akan(kah) yang dihitung mulai dari Januari 1, 2011. Figur ini mendekatilah jumlah dengan mana mulai  pemegang saham’ hak kekayaan akan berbeda untuk memecahkan tombol dari sementara kepada tingkat tarip [yang] sekarang metoda. [Itu] dihitung oleh menterjemahkan CM Corporation’S Januari 1, 2011, mata uang asing aktiva bersih memposisikan di tingkat tarip sekarang yang membujuk tanggal/date itu. ( Hasil ini menirukan CM’S apa [yang]  yang mulai aktiva bersih memposisikan akan(kah) dimengerti menggunakan arus menilai metoda selamanya.) Perbedaan antar[a] jumlah ini dan jumlah aktiva bersih di bawah metoda sementara mendasari CM Corporation’S beginning-of-period kumulatif penyesuaian terjemahan, seperti digambarkan di sini.
Penyesuaian terjemahan [yang] kumulatif akhir untuk/karena 2011 $ 264 dicapai dengan  menambahkan $( 276) penyesuaian terjemahan untuk 2011 kepada permulaan
 keseimbangan $ 540.Metoda [yang] Sementara Memperlihatkanlah 6-13 menggambarkan FAS Tidak (Ada). 52 remeasurement memproseslah manakala dolar adalah yang fungsional mata uang.
Berlawanan dengan metoda tingkat tarip [yang] sekarang, yang sementara metoda menterjemahkan saldo/timbangan mata uang asing penggunaan historis seperti halnya nilai tukar [yang] sekarang. Kalkulasi (menyangkut) penyesuaian pertukaran, yang (mana) mengumpulkanlah kedua-duanya keuntungan terjemahan dan transaksi dan kerugian, juga berbeda. Di (dalam) contoh ini, dulu komponen (menyangkut) penyesuaian terjemahan ditemukan [oleh/dengan] mengalikan permulaan menjaring aktiva moneter posisi oleh perubahan dalam tingkat tarip sekarang selama tahun itu. Demikian Kemudian:
 ( 12/31/10 Monetary asset
kewajiban moneter)
* meng;berubahlah di (dalam) tingkat tarip [yang] sekarang
= ( FC1,600- FC6,600)
* ($. 18- $. 23)
= $ 250
Komponen yang kedua   ditemukan oleh identifikasi pertama variabel (yaitu., sumber dan penggunaan pos moneter) itu menyebabkan subsidiary’s asing dengan posisi aktiva moneter (ekspose), dan kemudian mengalikan materi ini oleh perbedaan antara pertukaran akhir tahun menilailah dan tingkat tarip yang menyinggung]. Ini adalah yang digambarkan di sini. Perubahan di (dalam) posisi aktiva moneter [netto/jaring]:
 Komposisi perubahan:
 Sumber pos moneter dikalikan dengan perbedaan antar[a] akhir tahun dan rata-rata tingkat tarip:
 Pendapatan Netto FC 1,090
 Penyusutan FC 1,000
 2,090× (. 18- . 22)=$ ( 84)
 Meningkat/Kanlah di (dalam) inventaris FC 300
 Dividen FC 690
 900× (. 18- . 22)= $ 40
Penggunaan pos moneter dikalikan dengan perbedaan antar[a] akhir tahun dan rata-rata tingkat tarip: Kumpulan menukar penyesuaian adalah pen;jumlahan manapun transaksi memperoleh atau kerugian bersama-sama dengan individu komponen terjemahan di/memperoleh, itu adalah, $ 250+ ($ 84)+ $ 40= $ 206.

Pertanyaan Diskusi
1.      Apakah perbedaan antara pasar spot, forward,  dan swa ? gambarkan setiap penjelasan dengan contoh
2.      Apakah arti kurs nilai tukar kini, historis dan rata-rata dalam konteks translasi mata uang asing? Kurs nilai tukar yang manakah yang menimbulkan keuntungan dan kerugian translasi? Manakah yang tidak?
3.      Suatu transaksi mata uang dapat berdenominasi dalam satu mata uang, tetapi diukur dengan mata uang lain. Jelaskan perbedaan atara dua istilah dengan menggunakan kasus pinjaman dalam dolar kanada dilakukan oleh perusahaan afiliasi meksiko yang dimiliki oleh induk perusahaan AS yang menetapkan dolar AS sebagai mata uang fungsional.
4.      Apakah perbedaan antara keuntungan dan kerugian transaksi dengan keuntungan dan kerugian translasi.
5.      Jelaskan secara singkat sifat translasi mata uang asing sebagai proses penyajian kembali dan proses pengukuran kembali.
6.      Bandingkan dan bedakanlah ciri-ciri metode translasi mata uang asing utama yang diperkenalkan dalam bab ini. Metode manakah yang menurut anda terbaik? Mengapa?
7.      Mengapa metode translasi kurs kini tidak konsisten dengan biaya historis?berikanlah sebuah contoh!
8.      Aoakah anda sepakat dengan definisi potensi resiko mata uang asing disajikan dalam bab ini? Mengapa?
9.      Jelaskanlah dasar konseptual yang mendukung “mata uang fungsional”, suatu konsep utama dan FAS No. 52
10.  Bagaimana perlakuan keuntungan dan kerugian translasi berbeda antara metode translasi kini dan temporal berdasarkan FAS No. 52, dan apakah alasan untuk perlakuan akuntansi yang berbeda ini?
11.  Apakah alasan, jika ada, yang dapat diambil dari mempelajari sejarah translasi mata uang asing di Amserika Serikat?
12.  FAS No. 52 dapat dipandang sebagai kompromi praktik terhadap masalah translasi mata uang asing. Menurut anda, FAS No. 52 akan mengakhiri perdebatan mengenai translasi mata uang asing.

LATIHAN
1.      Asumsikanlah bahwa perusahaan afiliasi anda yang berada di Jepang melaporkan pendapatan penjualan sebesar 250.000 Yen. Dengan mengacu pada tampilam 6-1 translasikan angka penjualan ini ke dalam dolar AS dengan menggunakan kurs spot tidak langsung untuk yen pada hari jumat. Lakukanlah hal yang sama dengan menggunakan kurs langsung.
2.      Pada tanggal 1 April, A.C. Corporation, produsen elektronik AS berdasarkan tahun-tahun kalender, membeli chip komuoter senilai 32,5 juta yen dari Perusahaan Hidachi, dengan membayar uang muka sebesar 10% dan sisanya akan dilunasi dalam waktu 3 bulan. Bunga sebesar 8% pertahun dibayarkan atas sisa saldo dalam mata uang asing yang belum terbayar. Kurs nilai tukar dolar AS/yen Jepang pada tanggal 1 April adalah $1,00=¥120 dan pada tanggal 1 Juli sebesar $1,00=¥110
Diminta: susunlah ayat jurnalentri yang bertanggal dalam dolar AS untuk mencatat terjadinya dalam penyelesaian transaksi dalam mata uang asing ini, dengan mengasumsikan:
a.       A.C. Corporation mengadopsi sudut pandang transaksi tunggal dan
b.      Jika menggunakan sudut pandang transaksi berpasangan

3.       Pada tanggal 1 Januari, perusahaan afiliasi di Meksiko yang dimiliki sepenuhnya oleh sebuah induk perusahaan dari Kanada membeli persediaan hard drive komputer yang digunakan untuk operasi perakitan. Biaya yang ditimbulkan adalahsebesar 15.000.000 peso dengan kurs nilai tukar adalah MXN11.3= C$1. Pada akhir tahun, perusahaan afiliasi di Meksiko tersebut telah menggunakan tiga perempat dari hard drive yang dibeli. Karena kemajuan dan teknologi perangkat keras, persediaan tersedia diturunkan nilainya menjadi sebesar nilai realisasi bersih sebesar MXN 1.750.000. kurs nilai tukar pada akhir tahun MXN12.3= C$1. Kurs rata-rata selama tahun berjalan adalah MXN11.8= C$1.
Diminta:
a.       Translasikan persediaan akhir ke dalam dolar Kanada dengan mengasumsikan mata uang fungsional perusahaan afiliasi Meksiko tersebut adalah peso Meksiko.
b.      Apakah jawaban anda akan berubah apabila mata uang fungsionalnya adalah dolar Kanada? Berikanlah penjelasan.

4.      Anak perusahaan multinasional corporation AS di Bangkok mwmiliki dalam bukunya bahwa aktiva tetapi dinilai sebesar 7.500.000 baht. Sepertiga aktiva diakuisisi dua tahun yang lalu pada saat kurs nilai tukar adalah THB40= $ 1 sementara aktiva tetap yang lain diakuisisi tahun lalu pada saat kurs nilai tukar THB38= $ 1. Setiap lapisan aktiva tetap didepresiasikan secara garis lurus dengan estimasi masa manfaat 20 tahun. Kurs nilai tukar selama tahun berjalan adalah:
Relevan nilai tukar untuk yang sekarang adalah: Tingkat Tarip akhir tahun: THB34= $ 1 Rata-Rata tingkat tarip: THB35= $ 1
Diminta:
a.       Hitunglah beban depresiasi anak perusahaan Thailand tersebut untuk tahun berjalan, dengan mengasumsikan baht sebagai mata uang fungsional
b.      Kerjakanlah kembali soal a, tetapi dengan mengasumsikan bahwa dolar AS sebagai mata uang fungsional

5.      Sydney Korporasi, Australian-Based multinasional, yang dipinjam 10,000,000 euros dari suatu Pemberi pinjaman Jerman pada awal tahun penanggalan manakala nilai tukar adalah EUR.60= AUD1. Sebelum membayar kembali oneyear ini pinjaman, Sydney Korporasi mempelajari bahwa Australian dolar telah jatuh harga ke EUR.55= AUD1. Juga menemukan bahwa itu Frankfurt cabang mempunyai suatu posisi aktiva bersih diarahkan EUR30,000,000, yang mana  akan menghasilkan suatu translasi memperolehlah konsolidasi. bagaimana kerugian atau keuntungan devisa yang akan dilaporkan dalam pendapatan yang diperkuat jika
 a. The euro adalah operation’s asing fungsional mata uang?
 b. Australian dolar adalah operation’s mata uang asing fungsional?

6.       Korporasi Cina bergabung suatu U.S. pabrikan, lembaran di bawah ini menunjukkan Nilai tukar sekarang adalah $. 0.15= CNY1.

Diminta:
a.    Translasikan Neraca dolar Cina Korporasi ke dalam U.S. dolar di nilai tukar arus $. 0.15 12= CNY1. Semua akun moneter di dalam Shanhai’S yang berdenominasi di Cina Yuan.
b.    Mengasumsikanlah Cina Yuan revalues itu dari $ 0.15= CNY1 untuk $ 0.1875= CNY1. Apakah translasi mempengaruhi jika Shanghai’S neraca ditranslasikan oleh current–noncurrent metoda? Dengan monetary–nonmonetary metoda?
c.     Mengasumsikan sebagai gantinya bahwa Cina Yuan itu memperlemah dari $ 0.15= CNY1 untuk $ 0.1125= CNY1. Apakah efek translasi di bawah masing-masing dengan dua metode translasi?

7.      Gunakanlah informasi yang disediakan dalam latihan 6
Diminta:
a.    Pengaruh translasi apa yang terjadi jika neraca Dragin Corporation ditranslasikan dengan menggunakan metode temporal, dengan asumsi dolar Taiwan mengalami apresiasi sebesar 25%? Bagaimana jika menggunakan metode kurs kini?
b.    Jika dolar Taiwan mengalami depresiasi sebesar 25%, pengaruh translasi apa yang terjadi dalam masing-masing dua metode yang dikeumakakan dalam soal a?
c.     Berdasarkan perhitungan anda sebelumnya dan dalam latihan 6, metode translasi manakah, kini-nonkini, moneter-nonmoneter, temporal atau kini yang memberikan informasi yang paling bermanfaat bagi para pembaca laporan keuangan.

8.      Perusahaan X berkantor pusat di Negara A dan melakukan pelaporan dalam unit mata uang negara A, yaitu $A. Perusahaan Y berkantor pusat di negara b dan melakukan pelaporan dalam mata uang negara B, yaitu Bkr. Perusahaan X dan perusahan memiliki aktiva yang serupa, masing-masing sebesar A$100 dan Bkr100, pada awal dan akhir tahun. Pada awal tahun, kurs nilai tukar adalah A$1=Bkr1,25. Pada akhir tahun, kurs nilai tukar adalah A$1=Bkr2. Tidak terdapat transaksi yang terjadi selama tahun berjalan.
Diminta:
a.       hitunglah total aktiva yang dilaporkan oleh perusahaan x dan perusahaan y pada awal dan akhir tahun. Perusahaan manakah yang memperoleh keuntungan yang mengalami kerugian selama tahun berjalan?
b.      Apakah jawaban anda untuk pertanyaan no. 8 ini masuk akal? Apakah akan menimbulkan masalah jika perusahaan x dan y bermaksud untuk merepatriasi aktiva asingnya masing-masing ketimbang mempertahankan investasinya secara permanen?
c.       Pelajaran apa yang bisa diambl dari semua ini? Apakah ini permainan tertutup?

9.       Suatu 100 percent–owned subsidiary’s asing neraca saldo terdiri akun yang didaftarkan sebagai berikut. pertukaran Rate—Current yang mana , historis, atau average—would digunakan untuk  mentranslasikan akun ini ke mata uang induk mengira bahwa mata uang asing adalah mata uang fungsional? Tingkat tarip yang mana  menggunakan jika mata uang induk adalah yang fungsional mata uang?

10.  Pada tanggal 15 Desember, MSC Korporasi memperoleh nilai mata asing pertama nya bergabung dengan memperoleh 100 persen aktiva bersih Armaselah Minyak Perusahaan didasarkan di Saudi Arabia untuk 930,000,000 Saudi dari Arab Riyals.(Sar). Di waktu, nilai tukar adalah $ 1.00= SAR3.750. Didapatnya menghargai adalah dapat dilacak kepada berikut asset bisa diidentifikasi:
Cash SAR 60,000,000
Inventory 120,000,000
Fixed assets 750,000,000
Sebagai calendar-year perusahaan, MSC Korporasi menyiapkan laporan keuangan gabungan tiap-tiap Desember 31. Bagaimanapun, dengan konsolidasi menanggalilah, Saudi dari Arab Riyal jatuh harga seperti (itu)  bahwa spot baru menilai adalah $ 1.00= SAR4.125.
 Diminta:
a.    Tidak diasumsikan bahwa transaksi mengambil tempat konsolidasi, apakah translasi memperoleh atau kerugian jika Armaselah’S neraca ditranslasi ke dalam dolar oleh metoda temporal?
b.    Bagaimana cara penyesuaian translasi mempengaruhi MSC’S arus kas?
c.     Penyesuaian ke Armaselah’S akun apa yang  akan kamu buat untuk memungkinkan kamu untuk bandingkan laporan keuangan nya dengan perusahaan yang lain  ukuran dapat diperbandingkan dalam sama industri yang sedang memanfaatkan tingkat metode translasi kurs kini saban IAS 21?

KASUS
Kasus 6-1
Regent Corporation
Regent Corporation adalah sebuah anak perusahaan yang aru saja diakuisisi oleh perusahaan AS, dengan lokasi yang terletak di pinggiran kota London. Hasil produksi utamanya dipasar Inggris dengan penjualan yang ditagih dalam pound dan harga ditentukan oleh kondisi persaingan lokal. Beban (seperti buruh, bahan baku dan biaya produksi lainnya) kebanyakan bersifat lokal, meskipun terdapat sejumlah komponen yang signifikan saat ini masih diimpor dari induk perusahaan di AS. Pendanaan utamanya berdenominasi dalam dolar AS yang disediakan oleh induk perusahaan.

Manajemen kantor pusat harus memutuskan mata uang fungsional untuk operasi London: apakah mata uang itu adalalh dolar AS atau Pound Inggris? Anda diminta untuk memberikan pendapat kepada manajemen dalam hal penunjukkan mata uang yang tepat dan pengaruh relatif terhadap laporan keuangan. Buatlah sebuah laporan yang mendukung rekomendasi anda dan jelaskanlah masalah-masalah kebijakan yang diungkapkan dalam analisis anda.

Tampilan 6-14 menunjukkan laporan neraca komparatif Regents Corporations pertanggal 31 Desember 2010 dan 2011, serta laporan laba rugi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 21011. Laporan keuangan tersebut telah sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang diterima secara umum di AS sebelum dilakukan translasi ke dalam dolar.

Kasus 6-2
MENGELOLA INVESTASI OFFSHORE : MATA UANG SIAPA?
The Offshore Investment Fund (OIF) didirikan di Fairfield, Connecticut, dengan satu tujuan berupa memberikan kesempatan kepada para pemegang saham di AS untuk melakukan investasi dalam surat berharga Spanyol. Perusahaan ini tercatat pada bursa efek New York. Kustodian perusahaan adalah the Shady Rest Bank dan Trust Company of Connecticut (“Shady Rest”) yang menyimpan rekening dana tersebut. Pada suatu waktu timbul pertanyaan mengenai mata uang, mata uang yang digunakan untuk mencatat buku dana tersebut. Shady Rest menyusun buku dana dalam mata uang euro, karena dana merupakan dana negara yang berinvestasi hanya pada surat berharga yang tercatat pada Bursa Efek Madrid. Selanjutnya, auditor dana menyatakan bahwa dalam opini mereka mata uang fungsional seharusnya dolar AS. Kasus ini didasarkan pada kejadian nyata. Nama dan negara asal telah diubah untuk memastikan kerahasiaan.


Pengaruh Keputusan
Keputusan untuk mungkin mengadopsi dolar AS sebagai mata uang fungsional untuk dana menimbulkan sejumlah kepeningan bagi manajemen. Dalam satu hal, pekerjaan untuk mencatat ulang dan mengerjakan kembali transaksi akuntansi merupakan pekerjaan yang sangat besar sehingga menunda penerbitan akun-akun tahunan. Konsep mata uang fungsional merupakan konsep yang masih asing di Spanyol, dan pengaruh pilihan mata uang fungsional tidak diperjelas kepada para manajer. Akibatnya, mereka terus mengelola dana hingga pada akhir bulan november tanpa mengapresiasi pengaruh pilihan mata uang terhadap hasil kinerja dana.

Kesulitan tambahan yang ditimbulkan oleh pilihan mata uang fungsional adalah:
a.    Shady Rest, dengan sekitar $300 miliar dalam berbagai dana dalam pengelolaan, masih belum mengembangkan sistem akuntansi mata uang ganda. Sementara pencatatan akuntansi untuk akuisisi surat berharga umumnya dicatat dalam satu jurnal pencatatan buku sederhana, maka sekaran diperlukan tiga ayat jurnal. Lagi pula, pembayaran atas pembelian itu sendiri dapat mempengaruhi laporan laba rugi selama periode berjalan.
b.    Masalah yang lebih serius terkait dengan operasi harian. Pada saat suatu transaksi dilakukan, Fun Manager tidak memiliki bayangan mengenai pengaruh keuangan pada akhirnya. Sebagai contoh, selama tahun pertama operasinya, fund manager yakin bahwa penjualan portofolio telah menghasilkan laba lebih dari $1juta. Pada saat penjualannya tersebut akhirnya muncul dalam akun, keuntungan transaksi tersebut terhapuskan oleh kerugian mata uang sebesar sekitar $7juta

 Alasan yang diberikan untuk memilih dolar sebagai mata uang fungsional. Auditor memberikan alasan-alasan berikut atas penentuan dolar sebagai mata uang fungsional perusahaan.
a.    Didirikan di Amerika Serikat
b.    Didanai dengan modal pemegang saham AS
c.     Dividen ditentukan dan dibayarkan dalam dolar AS
d.    Pelaporn keuangan berdasarka GAAP AS dan dalam dolar AS
e.    Biaya administrasi dan pemberian nasihat dihitung atas aktiva bersih AS dan dibayarkan dalam dolar AS
f.      Kebanyakan beban terjadi dan dibayarkan dalam dolar AS
g.    Catatan akuntansi dibuat dalam dolar AS
h.    Terikat dengan aturan pajak US, SEC, dan undang0undang surat berharga 1940.

Karena dana ini didirikan untuk berinvestasi di Spanyol, diasumsikan bahwa pemegang saham AS tertarik dengan pengaruh perubahan kurs nilai tukar terhadap arus kas dan ekuitas perusahaan yaitu pemegang saham tidak berinvestasi dalam surat berharga hanya karena imbalan yang menarik, tetapi juga melakukan permainan mata uang yang secara langsung mempengaruhi pengukuran arus kas dan ekuitas.

SUDUT PANDANG MANAJEMEN
Manajemen tidak sepakat dengan auditor. Berikut ini adalah penolakan yang dikemukakan oleh manajemen:
a.    Didirikan di Amerika Serikat dengan pemegang saham AS. FAS No. 52 secara jelas menyatakan bahwa mata uang fungsional harus ditentukan oleh “lingkungan ekonomi utama di mana perusahaan operasi dan bukan detail teknis pendirian.” Demikian juga, FAS No. 52 tidak menyatakan bahwa fakta yang menunjukkan perusahaan memiliki pemegang saham dari AS dan membayar dividen dalam dolar AS merupakan sesuatu yang relevan. Dalam kenyataannya, FAS No. 52 lebih memperhatikan perusahaan dan manajemen dan bukan pemegang saham.
b.    Pelaporan keuangan dalam dolar AS berdasarkan GAAP AS. Auditor tidak dapat membedakan antara mata uang pelaporan dan mata uang fungsional. Jelas bahwa dolar AS harus menjadi mata uang pelaporan tetapi hal ini tidak berarti bahwa dolar AS merupakan mata uang fungsional.
c.     Pembayaran beberapa beban dalam dolar AS. Pembayaran beban dalam dolar AS tidak menjadi alasan untuk menetapkan dolar sebagai mata uang fungsional. Sementara beban sebesar kurang lebih $8juta untuk tahun kalender 2010 terjadi dalam mata uang fungsional, laba dengan jumlah lebih dari $100juta diperoleh dalam euro.
d.    Aturan pajak AS dan ASC. Pertimbangan ini relevan untuk penentuan mata uang pelaporan, bukan mata uang fungsional.

Argumen menentukan yang menentang penentuan dolar sebagai mata uang fungsional adalah bahwa dengan melakukan hal ini maka perusahaan tidak memberikan informasi yang dalam kata-kata menurut FAS no. 52, “secara umum sesuai dengan perkiraan pengaruh ekonomi dari perubahan kurs terhadap arus kas dan ekuitas perusahaan.” Secara khusus, arus kas operasi perusahaan berlokasi seluruhnya di Spanyol setelah pengalihan dana awal yang diperoleh dengan pengeluaran modal dilakukan. Perusahaan membeli dan menjual investasi di Spanyol dan menerima seluruh labanya dari Spanyol. Jika mata uang fungsional adalah Euro, maka realisasi fluktuasi mata uang diakui hanya jika uang tersebut direpatriasi ke Amerika Serikat. Praktik kini untuk merealisasikan laba atau rugi valuta, sebagai contoh pada saat kas di Spanyol ditukarkan untuk investasi yang dibeli di Spanyol adalah salah dan menyesatkan.

Pertimbangkanlah sebuah contoh berikut. Misalkan perusahaan mendepositokan EUR100,000,000 pada suatu bank di Spanyol pada saat kurs nilai tukat adalah EUR1= $ 1.4090. satu bulan kemudian, ketika kurs nilai tukar adalah EUR1= $ 1.3988, perusahaan membeli dan membayarkan investasi senilai EUR100,000,000 yang dijual secara tunai pada hari yang sama setelah memutuskan bahwa investasi tersebut tidak bijaksana. Dengan mengabaikan biaya transaksi perusahaan memiliki uang sebesar EUR100.000.000 di Madrid baik pada awal dan akhir bulan. Jika mata uang fungsional adalah Euro maka tidak ada realisasi keuntungan atau kerugian. Namun demikian, translasi ke dalam mata uang dolar menghasilkan kerugian mata uang yang belum direalisasi sebesar $1.020.000 yang akan direalisasikam hanya jika jumlah yang disebut ini direpatriasi ke Amerika Serikat. Hal ini serupa dengan pembelian saham yang kemudian mengalami penurunan harga. Jika dolar AS merupakan mata uang fungsional, transaksi yang dimaksud itu akan menghasilkan kerugian mata uang yang direalisasi sebesar $1.020.000. hasil ini terlihat absurd dalam hal pandangan wajar terhadap arus kas, sesungguhnya, hal ini menggarisbawahi bahwa, tergantung pada tujuan perusahaan, pengaruh pelaporan laba dari adopsi dolar AS sebagai mata uang fungsional juga sama absurdnya.

Nilai aktiva bersih perusahaan ditentukan tiap bulannya dalam dolar AS dan dilaporkan kepada pemegang saham dalam dolar AS. Hal ini seluruhnya konsisten denagna penetapan dolar sebagai mata uang pelaporan yang tepat. Dengan menggunakan dolar sebagai mata uang fungsional berarti terdapat pilihan yang realistis dan praktis atas setiap transaksi yang memindahkan mata uang dolar dan euro. Asumsi ini dari awal salah dana hanya akan merepatriasi modal dasarnya hanya dalam dua kondisi (1) likuidasi atau (2) sebagai pengeluaran temporer jika pengembalian Spanyol turun di bawah pengembalian di AS.


 KEKUATAN FAS SECARA UMUM
 Bahasa FAS No. 52 menghasilkan bahwa penyusunnya tidak menulisnya dengan referensi langsung terhadap situasi seperti yang dihadapi oleh the Offshore Investment Fund, yaitu suatu perusahaan yang memperoleh uang untuk tujuan tunggal dengan melakukan investasi di negara asing. FAS No. 52 lebih contoh ditulis dari sudut pandag operasi induk perusahaan yang memiliki anak perusahaan asing yang terpisah dan khusus.

FAS No. 52 mendefinisikan mata uang fungsional sebuah entitas sebagai mata uang lingkungan ekonomi utama di mana entitas tersebut beroperasi. Seandainya, perusahaan didirikan di Malta dan sebagai entitas perusahaan meminjam dana ari induk perusahaan di AS, penggunaan mata uang lokal akan otomatis dilakukan. Jika substansi harus mengungguli bentuk, dapat disimpilkan bahwa euro masih harus digunakan.

Paragraf 6 FAS No. 52 menyatakan, “untuk sebuah entitas dengan operasi relatif berdiri sendiri dan terintegrasi dalam suatu negara tertentu, mata uang fungsional umumnya adalah mata uang negara tersebut. “pernyataan ini menekankan kembali aspek operasional yang menentukan pilihan mata uang fungsional. Tentunya salah untuk berpendapat bahwa operasi dana tersebut dilakukan di mana saja keculi di Spanyol.

Paragraf 8 menekankan pendapat yang menyatakan bahwa “diperlukan pertimbangan manajemen untuk menentukan mata uang fungsional yang digunakan untuk mengukur hasil dan hubungn keuangan dengan tingkat relevansi dan keandalan yang tinggi.”

Akhirnya paragraf 80 dan 81 menyatakan perbedaan yang sangat jelas yang menjadi landasan pendapat kami (manajemen). Paragraf 80 menytakan: dalam kelas pertama adalah operasi luar negeri yang relatif berdiri sendiri dan terintegrasi dengan suatu negara tertentu atau lingkungan ekonomi tertentu. Operasi hariannya tidak tergantung pada lingkungan ekonomi mata uang fungsional induk perusahaan, operasi luar negeri umumnya menghasilkan dan mengeluarkan beban dalam mata uang asing. Arus kas bersih dalam mata uang asing yang dihasilkan dapat diinvestasikan kembali dan diubah atau didistribusikan kepada induk perusahaan. Untuk kelas ini mata uang asing adalah mata uang fungsional.

Definisi inni harus dibandingkan dengan paragraf 81 yang menyatakan: dalam kelas kedua...... operasi harian tergantung pada lingkungan ekonomi mata uang induk perusahaan dan perubahan dalam aktiva dan kewajiban individu entitas asing tersebut mempengaruhi secara langsung arus kas induk perusahaan. Untuk kelas ini dolar AS adalah mata uang fungsional.

Karena tujuan dana negara tunggal adalah untuk nmenciptakan entitas yang masuk kategori kelas pertama dan bukan kelas kedua maka paragraf 80 secara tepat menjelaskan operasi dana investasi luar negeri (overseas investment fund).

DIMINTA:
Berdasarkan argumen yang dikemukakan, menurut anda manakah yang harus menjadi mata uang fungsional dalam kasus ini???

Pertanyaan Diskusi Kelas


Ibu Rosmita : Bagaimana urgensi dari pengubahan nilai mata uang secara ekuivalen???
Saldo-saldo dalam mata uang asing ditranslasikan menjadi nilai ekuivalen mata uang domestik berdasarkan kurs nilai tukar valuta asing yaitu harga satu unit suatu mata uang yang dinyatakan dalam mata uang lainnya. Jika kurs valuta asing relatif stabil, translasi mata uang tidak akan lebih sukar dari proses translasi satuan inci atau kaki menjadi nilai ekuivalennya dalam unit praktik. Namun demikian, kurs nilai tukar jarang sekali stabil. Mata uang negara-negara industri maju menemukan nilainya secara bebas dalam pasar mata uang. Fluktuasi mata uang meningkatkan jumlah nilai tukar translasi yang dapat digunakan dalam proses translasi dan menimbulkan keuntungan dan kerugian mata uang asing. Pergerakan mata uang juga sangat berhubungan erat dengan tingkat inflasi lokal. Sehingga pengubahan nilai mata uang secara ekuivalen sangat penting untuk melindungi diri mereka dari resiko nilai mata uang yang tidak stabil.


Bapak Sigit   : Kapan baiknya dilakukan translasi sesuai kondisi dan tujuan dan menggunakan metode apa sebaiknya???

Kami berpendapat bahwa terdapat tiga pendekatan translasi yang berbeda yang dapat diterima yaitu metode historis, metode kini, dan tidak dilakukan translasi sama sekali. Akun-akun keuangan entitas asing dapat ditranslasikan menurut sudut pandang iduk perusahaan atau sudut pandang lokal. Menurut sudut pandang induk perusahaan, operasi luar negeri merupakan perluasan dari operasi induk perusahaan dan dalam skala besar merupakan sumber arus kas mata uang domestik. Dengan demikian, objek translasi adalah untuk mengubah unit pengukuran laporan keuangan anak perusahaan luar negeri ke dalam mata uang domestikdan untuk membuat laporan keuangan anak perusahaan luar negeri sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang diterima secara umum di negara asal induk perusahaan. Kami berpendapat tujuan ini dapat dicapai terbaik melalui metode translasi yang menggunakan kurs nilai tukar historis. Kami lebih menyukai kurs temporal, karena secara umum mempertahankan prinsip akuntansi yang digunakan untuk mengukur aktiva dan kewajiban yang awalnya dinyatakan dlam unit mata uang asing. Karena laporan keuangan luar negerimenurut sudut pandang induk perusahaan pertama-tama disesuaikan untuk mencerminkan prinsip-prinsip akuntansi induk perusahaan (sebelum translasi), prinsip te,poral yang lebih tepat digunakan, karena mengubah pengukuran dalam mata uang asing ke dalam pengukuran dalam mata uang domestik tanpa mengubah dasar pengukuran. Metode translasi temporal dapat dengan mudah disesuaikan terhadap proses-proses yang membuat penyesuaian akuntansi selama translasi. Bila hal ini terjadi, penyesuaian perbedaan antara dua atau lebih kumpulan praktik dan konsep akuntansi dilakukan bersama dengan translasi jumlah mata uang. Sebagai contoh, persediaan atau kewajiban tertentu dapat dinyatakan ulang sesuai dengan praktik akuntansi yang berbeda dari awal yang digunakan. Prinsip temporal dapat mengakomodasi kerangka penilaian aktiva yang manapun, apakah biaya historis, biaya penggantian kini, atau nilai realisasi bersih.
Metode translasi kurs kini merupakan translasi (penyajian ulang) secara langsung dari satu jenis mata uang ke mata uang lainnya. Tidak terdapat perubahan dalam sifat akun-akun hanya berlaku bentuk ekspresinya saja yang diubah. Metode kurs kini lebih tepat digunakan apabila akun-akun anak perusahaan luar negeri ditranslasikan tetap mempertahankan mata uang lokal sebagai unit pengukuran yaitu jika entitas asing dipandang dari sudut pandang perusahaan lokal (sebagai kebalikan dari sudut pandang perusahaan induk). Translasi berdarakan kurs kini tidak mengubah segala bentuk hubungan awal (seperti rasio keuangan) dalam laporan keuangan mata uang asing, karena seluruh saldo akun hanya perlu dikalikan dengan suatu konstatnta. Pendekatan ini juga berguna jika akun-akun perusahaan independen ditranslasikan untuk keperluan pemegang saham luar negeri atau kelompok pengguna eksternal lainnya.
Penggunaan metode kurs kini yang kedua terjadi apabila akun-akun yang telah disesuaikan berdasarkan tingkat harga hendak ditranslasikan ke dalam mata uang yang lain. Jika penyesuaian tingkat harga yang andal dibuat terhadap sekelompok akun tertentu dan perubahan tingkat harga domestik untuk mata uang tercermin dengan baik dalam perubahan kurs valuta asing terkait, maka translasi kurs kini terhadap data yang telah disesuaikan dengan tingkat harga akan menghasilkan sesuatu yang dapat dibandingkan dengan translasi akun-akun biaya historis menurut metode translasi kurs historis. Topik ini akan dibahas di bab 7.
Apakah terdapat situasi di mana translasi sama sekali tidak boleh dilakukan? Kami berpendapat demikian. Tidak ada translasi yang memadai jika dilakukan antara mata uang yang sangat tidak stabil dan sangat stabil. Translasi dari satu mata uang itu ke yang lainnya tidak akan menghasilkan informasi yang bermakna meski menggunakan metode yang manapun. Kami berpendapat bahwa hal ini masuk akal. Jika suatu mata uang cukup tidak stabil sehingga membuat translasi akun tidak dapat dilakukan, konsolidasi laporan keuangan perusahaan independen dikeluarkan diterbitkan benar-benar untuk tujuan pemberian informasi bagi para penduduk di negara lain yang berada dalam tingkat perkembangan ekonomi yang dapat dibandingkan dan memiliki situasi mata uang nasional yang dapat dibandingkan. Akhirnya, laporan manajemen khusus yang tertentu tidak dapat ditranslasikan. Manajer internasional yang efektif harus mampu mengevaluasi situasi dan mengambil keputusan yang menyangkut lebih dari satu mata uang. Beberapa laporan internal perusahaan dapat terdiri dari beberapa kolom jumlah moneter yang berbeda, masing-masing dalam unit mata uang yang berbeda. Translasi tidak mungkin dilakukan untuk beberapa laporan lainnya (seperti kemungkinan akuisisi internasional) karena informasi kurs nilai tukar valuta asing historus tidak tersedia. Juga, beberapa jenis laporan hanya melakukan translasi terhadap pos-pos lancar atau nonmoneter dan membiarkan pos-pos yang lain tidak ditranslasikan.


Ibu Mirsa   : Mana yang terbaik apakah menggunakan Metode Kurs Kini atau Kurs Historis???

Sejauh ini, istilah kurs nilai tukar yang digunakan dalam metode translasi mengacu pada historis atau kurs kini. Kurs rata-rata sering digunakan dalam laporan laba-rugi untuk pos-pos beban. Pilihan kurs nilai tukar yang paling tepat tidak terlalu jelas karena setiap mata uang dalam suatu waktu dipengaruhi oleh beberapa jenis kurs nilai tukar. Ada kurs beli dan kurs jual, kurs spot dan kurs forward, kurs resmi dan kurs pasar bebas, dan terdapat perbedaan nilai kurs yang terletak diantaranya. Kami yakin bahwa kurs translasi yang tepat sebisa mungkin harus mencerminkan kenyataan ekonomi dan usaha yang ada. Kurs pasar bebas yang digunakan untuk transaksi spot di negara di mana akun-akun ditranslasikan ke nilai asalnya adalah satu-satu kursbyang secara tepat mengukur nilai transaksi sekarang.
Beberapa negara menggunakan kurs nilai tukar yang berbeda untuk transaksi yang berbeda. Dalam situasi ini, harus dipilih beberapa kurs nilai tukar yang ada. Beberapa alternatif yang disarankan adalah kurs pembayaran deviden dan kurs pasar bebas dan impor atay ekspor. Penulis berkeyakinan bahwa kurs pasar bebas lebih disukai dengan satu pengecualian, apabila terdapat kontrol nilai tukar yang khusus (yaitu apabila beberapa jenis dana yang secara pasti telah dialokasikan untuk transaksi tertentu dengan kurs nilai tukar valuta asing khusus yang berlaku), kurs yang berlaku tersebut harus digunakan. Sebagai contoh, jika sebuah anak perusahaan AS di Amerika Latin telah memperoleh izin untuk melakukan impor beberapa barang tertentu di Amerika Serikat berdasarkan kurs yang menguntungkan dan telah memilahkan dana tertentu yang akan digunakan untuk impor, alokasi dana tersebut harus ditranslasikan ke dalam dolar berdasarkan kurs nilai tukar preferensi khusus tersebut. Kurs nilai tukar kini dalam pasar bebas pada akhir tahun selanjutnya harus diterapkan untuk saldo akun kas luar negeri. Prosedur ini mentranslasikan bagian akun kas dalam mata uang asing berdasarkan dua atau lebih kurs nilai tukar translasi yang berbeda. Hal ini normal dilakukan sepanjang sungguh-sungguh mencerminkan kenyataan ekonomi yang tepat.

Ibu Nia        : Pembayaran Utang Ke Luar Negeri berjangka sangat panjang rugi besar???

Jika kurs valuta asing relatif stabil, translasi mata uang tidak akan lebih sukar dari proses translasi satuan inci atau kaki menjadi nilai ekuivalennya dalam unit praktik. Namun demikian, kurs nilai tukar jarang sekali stabil. Mata uang negara-negara industri maju menemukan nilainya secara bebas dalam pasar mata uang. Nilai tukar yang berfluktuasi secara khusus terjadi di Eropa timur, amerika latin dan beberapa negara bagian asia. Fluktuasi mata uang meningkatkan jumlah nilai tukar translasi yang dapat digunakan dalam proses translasi dan menimbulkan keuntungan dan kerugian mata uang asing. Pergerakan mata uang juga sangat berhubungan erat dengan tingkat inflasi lokal.







DAFTAR PUSTAKA

Alena. April 15, 2012 at 6:50. BAB 6 Translasi Mata Uang Asing. http://alena19.wordpress.com/2012/04/15/bab-6-translasi-mata-uang-asing/

Choi, Frederick D.S. dan Gary K. Meek,International Accounting, Buku 1 Edisi 5. Jakarta: Salemba Empat,2005.
Choi, Frederick D.S. dan Gary K. Meek,International Accounting Seventh Edition. Copyright © 2011, 2008, 2005, 2002, 1999. Pearson Education, Inc., publishing as Prentice Hall, One Lake Street, Upper Saddle River, New Jersey 07458.

Yopipazzo. Minggu, 27 April 2014. Alasan-Alasan Untuk Melakukan Translasi. http://yopipazzo.blogspot.com/2014/04/translasi-mata-uang-asing.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar